This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday 12 March 2013

Enterpreneur Berdoa

Pernahkah saudara mendengar sebuah hadist bagaimana cara melantunkan sebuah doa versi tiga orang yang terkurung dalam sebuah gua, saya ingin ceritakan kembali versi singkatnya. 

Rasulullah pernah mengabarkan mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, mereka semua berada dalam keputusasaan hingga salah seorang dari mereka berkata, "Sungguh tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dalam bahaya ini, kecuali bila kalian berdoa kepada Allah swt dengan menyebut amal-amal saleh yang pernah kalian perbuat. Kemudian salah seorang berdoa dengan menyebutkan amalan utamanya berupa memuliakan orang tuanya dibanding keperluan anak-anaknya sendiri, kemudian setelah dia uraikan amalannya dia berkata, "Ya Allah, jika aku berbuat itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini", maka bergeserlah sedikit batu itu, tetapi mereka belum bisa juga keluar. Kemudian orang kedua pun melanjutkan doanya yang berkaitan dengan amalan utamanya berupa menghindari diri dari perbuatan zina karena takut kepada Allah, dan dia berdoa, "Ya Allah jika aku berbuat itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini", maka bergeserlah sedikit batu itu. Tapi mereka belum juga bisa keluar, maka orang ketiga pun melanjutkan doanya mengenai amalan utamanya berupa menjaga amanat harta orang lain yang dikelolanya, dan dia berdoa, "Ya Allah jika aku berbuat itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka geserkanlah batu yang menutupi gua ini", maka bergeserlah sedikit batu itu, dan mereka pun bisa keluar dari gua itu. (HR Bukhari dan Muslim). 

Dan pernahkah juga saudara mendengar ataupun membaca bagaimana Rasulullah melantunkan doa di kala sangat kritis sewaktu berkecamuknya perang Badar? Saya akan coba menguraikan kembali kisahnya secara singkat. 

Kala itu setelah meluruskan barisan pasukan kaum muslimin, Rasulullah kembali ke tendanya dengan ditemani oleh Abu Bakar, dan tidak ada seorang pun kecuali keduanya. Lalu Rasulullah bermunajat kepada Rabb-Nya, dengan seluruh jiwanya ia menghadapkan diri kepada Tuhan-Nya, begitu dalam ia hanyut dalam doa. 

Dalam permohonannya ia berkata, "Allahumma Ya Allah, ini bangsa quraisy sekarang datang dengan segala kecongkakannya, berusaha untuk mendustakan rasul-Mu. Ya Allah, berilah pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan kaum kami pada hari ini, tiada lagi yang akan menyembah-Mu." 

Sementara ia hanyut dalam doa sambil merentangkan tangan menghadap kiblat, mantelnya terjatuh. Ketika itu Abu Bakar menyaksikannya lalu meletakkan mantel itu kembali ke bahu Rasulullah, sambil ia berkata, "Wahai Nabi Allah, dengan doamu itu, sesungguhnya Allah pasti memenuhi janji-Nya kepadamu." 

Tetapi sungguh pun begitu, Muhammad semakin dalam terbawa dalam aliran doa, dengan penuh ke-tawadhu-an dan kesungguhan hati ia terus memanjatkan doa, memohonkan pertolongan Tuhan-Nya dalam menghadapi peristiwa yang genting, yang oleh kaum muslimin sama sekali tidak diharapkan, dan untuk pertempuran itu pula mereka tidak memiliki persiapan. 

Hingga karena letihnya dalam berdoa membuat Rasul tertidur, beberapa saat kemudian beliau terbangun dengan rasa gembira, dan bersabda, "Bergembiralah hai Abu Bakar, sungguh pertolongan Allah telah datang kepadamu. Inilah jibril sedang memegang kendali kuda. Ia menuntun kuda tersebut, dan gigi di depannya terdapat kematian." 

Kemudian ia keluar menemui sahabat-sahabatnya, dikerahkannya semangat sambil berkata:
"Demi Dia yang memegang jiwa Muhammad, setiap orang yang sekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terus maju dan pantang mundur, lalu ia tewas, maka Allah akan menempatkannya di surga."
Beberapa waktu lalu saya bertemu rekan lama, dia seorang pengusaha, kulihat sekarang kondisinya lumayan lah, mungkin bisnis yang dikelolanya cukup berhasil.
"Alhamdulillah", gumamku.
Saya ingat beberapa tahun silam dia pernah mengalami suatu ujian yang berat atas perusahaan yang dikelolanya, saat itu sering beliau mencurahkan isi hatinya kepadaku dan menceritakan beratnya ujian yang dialaminya, setelah setumpuk ikhtiar dilakukan, bisnisnya tak kunjung mendapatkan tanda-tanda akan selamat dari kebangkrutan, dan bukan saja bangkrut, bahkan akan terjerat hutang usaha yang sangat besar, dia katakan sekitar puluhan milyar siap untuk menjerat lehernya.
Bukan saja sisi nominal yang membuatnya sesak, tak kalah beratnya yang menjadi beban adalah tanggungan puluhan karyawan yang berada di perusahaannya, intinya menurut beliau pada saat itu adalah masa yang sangat mengguncang jiwanya, makan tak enak, tidur tak lelap, dan segala yang tak enak lainnya menghampiri beliau. 

Yang kutahu, di sisi yang lain usaha beliau bukan saja terkait pada sektor bisnis, tetapi beliau juga aktif dalam melakukan pembinaan usaha berupa pesantren di suatu desa terpencil, pesantren tersebut tumbuh secara sehat, santrinya sekitar lima ratusan, tetapi jenis usahanya adalah nirlaba, atau tidak dikenakan biaya apa pun terhadap santri yang sekolah di pesantren tersebut. 

"Usaha pesantren ini untuk cash flow langit", begitu ujarnya setiap kali saya tanyakan kenapa dia serius sekali mengelola usaha nirlaba ini. 

Saya menjadi penasaran dan tercetus keingintahuan bagaimana caranya dia menyelesaikan masalah usahanya pada tahun-tahun silam. Karena saya melihat kondisi saat ini jauh berubah, lebih sukses bila dibandingkan pada saat itu. 

Beberapa kali kupancing serentetan pertanyaan dari ketidaksabaranku, barulah ia bersedia untuk menceritakan kisahnya ... 

Ya kawan karibku, tiada satu kekuatan yang dapat membantuku saat itu kecuali kekuatan Allah, tiada yang maha pengasih kecuali Allah pula, Dialah yang memberikan jawaban dan jalan keluar kepadaku. Kami ini makhluk yang sangat lemah dan hina, dan Dia lah Maha Kuat dan Maha Kaya. Tiadalah kejadian itu terjadi kecuali menambah kualitas keimanan kami, kami merasakan kasih sayang dan cinta-Nya. 

Engkaupun tahu masalah yang kami hadapi saat itu, penuh dengan kesukaran, hati terasa sempit, kami ditinggalkan pula oleh kawan-kawan, tiada pihak yang ingin meringankan masalah kami saat itu, semua pihak menekan, menekan dan menekan setiap waktu. 

Pada saat usaha kami jatuh, tiada akal lagi untuk mencari apa peluang pengganti usaha kami ini agar bisa melunasi hutang usaha yang berjumlah milyaran itu, sama sekali tidak ada ide, tertutup. Walaupun demikian kami tetap melakukan berbagai ikhtiar mencari solusinya, hingga sampai pada suatu waktu kami pasrah terhadap apapun keputusan-Nya. 

Sering kali kami lantunkan doa untuk diberikan jalan keluar atau yang terbaik bagi kami, bahkan ribuan kali kami berdoa, bukan saja di saat sholat, bahkan dalam perjalanan pun tak lupa kami berdoa kepadanya, intinya lidah dan bibir kami basah dengan doa dan pujian. 

Hari demi hari, minggu demi minggu, dan sekian bulan berlalu dalam kondisi tak menentu. Lalu sampailah pada satu saat aku berdoa di malam hari di tengah semua orang tertidur lelap, bersimpuh dan berdoa kepada-Nya, aku hanya ingat beberapa hadist dan kisah Kekasihku dalam melantunkan doa-doanya. Kemudian dia bercerita mengenai dua kisah di atas. 

Aku coba ikuti cara Kekasihku, Muhammad, dalam berdoa pada saat-saat yang genting, dan kusesuaikan redaksi doanya dengan kondisiku. 

"Ya Allah, Engkau Maha Tahu kondisi kami ini, kami sedang dibebani masalah, dan Engkau tahu pula bahwa dari hasil usaha yang kami upayakan kami kelola pula sebuah usaha pesantren, Engkau tahu kami tidak memungut biaya apapun pada mereka." 

Jika memang amal ibadah tersebut kami lakukan hanya untuk meraih keridhoan-Mu, mohon Ya Allah berilah jalan keluar untuk kami. 

Ya Allah, kami khawatir jika engkau tidak membantu hamba-Mu ini, kami khawatir keberlangsungan pesantren kami terhenti, akan ke mana perginya santri-santri tersebut. 

Ya Allah, aku sayang mereka, kami iba dengan wajah mereka, curahkan kasih sayang-Mu pada mereka, dengan menolong usaha kami Ya Allah. 

Engkaulah yang Maha Mengetahui hati hati kami, ikhlaskanlah hati kami, dan lapangkan hati kami apapun yang engkau putuskan, dan kami yakin apapun keputusan-Mu adalah yang terbaik bagi kami. 

Tak kusangka doanya tersebut membuat jiwaku bergetar dan tak kuasa emosiku terlibat, nyaris kupeluk sahabatku itu, luar biasa makna dari doa tersebut. 

Kemudian dia lanjutkan kembali, "Setelah kulantunkan doa tersebut, tak kusangka dalam waktu yang sangat singkat kasih sayang-Nya telah membuka sebuah jalan keluar yang tidak terduga, ibarat pintu gua yang tidak mungkin terbuka dalam kisah yang kuceritakan itu dengan izin-Nya menjadi terbuka". 

Sambil menahan emosi, ia melanjutkan, "Tiba-tiba seorang relasi kami menawarkan suatu bisnis yang terbilang besar yang tidak pernah tersentuh oleh perusahaanku, bahkan bisnis tersebut di luar kapasitas secara materi maupun keahlian yang kami punya. Kala itu kami pikir bahwa peluang bisnis tersebut pastilah sudah diatur pemenangnya, paling-paling kalau ikut partisipasi juga, ya paling tidak hanyalah mengarak pemenangnya saja.
Saat itu, benar-benar aku tidak tertarik untuk memprosesnya. Kudiamkan saja. Tapi peluang itu datang lagi, datang lagi dan hadir kembali. Karena sering kali peluang yang sama itu selalu hadir, kucoba beranikan diri untuk memprosesnya. 

Apa yang terjadi selanjutnya sungguh ku tak pernah menduganya. Kami mendapati ribuan kemudahan, kami memperoleh proyek tersebut dengan mudah, karena hanya perusahaan kami yang mengajukan proposal tender tersebut dan tidak ada pesaing sama sekali! 

Ke mana para competitor yang besar? Ke mana mereka semuanya? Muncul keanehanku saat itu.
Bila Dia memutuskan sesuatu, tidak ada pihak pun yang akan mampu menghambat-Nya! Ini semuanya kemudahan dari-Nya, Dia permudah seluruh proses tersebut. Dan dalam jangka waktu yang singkat kami mendapati keuntungan tiga kali dari jumlah hutang kami! Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Begitulah dia menceritakannya dengan penuh keharuan.

Selanjutnya kutahu, temanku itu menjadi orang yang selalu bersyukur dan dia yakin sekali bahwa pesantren tersebut telah menjadi amal andalan yang telah menjadi perantara doanya.
Kabar terakhir yang kuterima, pesantren tersebut menjadi semakin besar dan megah walaupun para santrinya tidak pernah terbebani oleh biaya apapun. 

Nah, bagi para enterpreneur, tidak selamanya masa-masa menyenangkan hadir dari kehidupan seorang pengusaha, adakalanya masalah yang banyak terjadi justru sebuah ujian yang tidaklah ringan. Keberhasilan itu hadir setelah melewati masa masa sulit. Bukankah layangan akan terbang tinggi bilamana ada angin yang menerpanya? 

Atau mungkin, bagi seorang pengusaha, janganlah berpikir hanya mengembangkan usaha untuk meraih keuntungan materi saja, tetapi cobalah mulai dipikirkan sebuah usaha alternatif yang bermanfaat buat orang banyak, yang akan dijadikan cash flow langitnya. Bisa saja usaha-usaha tersebut akan dan telah menjadi amalan andalan, yang bilamana kita terhimpit suatu masalah ataupun ujian yang berat, bisa dijadikan perantara atau tawasul untuk permohonan doa kita kepada Allah. 

Terakhir, selamat berdoa. Allah Maha Mendengar rintihan hamba-hamba-Nya.

Detik-Detik Menjelang Pernikahan

Hani (24 th) akhir-akhir ini sering resah sendiri, apa yang dilakukannya sering menjadi serba salah, bahkan untuk hal-hal yang rutin dikerjakannya pun tak luput dari kesalahan. Hani juga jadi lebih sensitif, ada hal kecil saja yang tak berkenan di hatinya sudah dapat membuat ia sedih dan menangis. Tentu saja keadaan ini tidak membuat ia merasa nyaman terhadap dirinya sendiri. Usut punya usut, ternyata Hani sebentar lagi akan menikah, tepatnya sepekan lagi.
Hani akan memasuki dunia baru, ia akan mengarungi bahtera rumah tangga. Persiapan sudah dilakukan, tempat sudah di booking jauh-jauh hari, undangan telah disebar, segala sesuatu yang berkaitan dengan teknis pernikahan sudah disiapkan dengan matang. Pendeknya, segala sesuatunya sudah beres, sisanya tinggal persiapan diri yang bersangkutan saja untuk menghadapi pernikahannya.

Atas Nama Cinta


Seorang pakar cinta dari dataran Cina bernama Mo Tzu, yang hidup sekitar (470 s/d 391 sebelum Masehi) mengajarkan sebuah ajaran cinta kepada dunia. Salah satu kalimatnya tentang cinta berbunyi:
"Seorang yang mengaku taat kepada kehendak langit maka dia akan menebar cinta secara mondial, sedang siapa yang ingkar terhadap kehendak langit dipastikan akan bercinta secara parsial." 

Alhamdulillah kita lahir dan besar sebagai muslim, salah satu karakteristik agama Islam di antara agama langit (samawi) adalah dia bersifat universal. Tak peduli akan ras, bahasa, dan benua, Islam adalah agama yang Allah peruntukkan untuk dunia dan Insya Allah juga akan (kembali) menyatukan dunia.
Sehingga berkesan sekali refleksi Asy-Syahid Hasan Al-Banna tentang kesatuan dunia,
"Yang membedakan antara kaum muslimin dan pejuang nasionalis adalah bahwa paham nasionalisme kaum muslimin berdasarkan aqidah Islam. Misalnya, mereka berjuang untuk negara Mesir dengan mati-matian, sebab Mesir adalah bagian dari dunia Islam dan pemimpinnya adalah ummat Islam. Tetapi mereka tidak berhenti sampai di situ saja. Mereka juga berbuat demikian terhadap setiap tanah dan negara Islam yang lain. Sedangkan para pejuang nasionalis berjuang untuk bangsanya saja,"

Ada Apa dengan Malam Pertama?

Merupakan sesuatu yang wajar jika malam pertama memiliki arti khusus bagi setiap pasangan suami istri. Di sinilah momen untuk pertama kalinya laki-laki dan perempuan yang baru diikat dalam tali pernikahan bertemu dalam satu ranjang pelaminan. Pertemuan pertama ini merupakan peristiwa penting dalam rangkaian ritual pernikahan dan dapat mempengaruhi secara psikologis terhadap perjalanan kehidupan rumah tangga selanjutnya.
Setiap pasangan pasti memiliki pengalaman yang berbeda dengan malam pertamanya. Sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan bagi pihak suami atau istri di malam pertamanya boleh jadi akan mempengaruhi perjalanan rumah tangga mereka. Dua kisah berikut ini bukan rekaan melainkan kisah sebenarnya dengan nama yang disamarkan. Ibu Lenny mengalami kekecewaan di malam pertamanya karena sang suami menurutnya cenderung kasar dalam memulai hubungan suami istri (jima') sedangkan dirinya menyukai kelemah lembutan. Kejadian ini terus membekas dan mempengaruhi ibu Lenny sehingga setiap kali melakukan jima' dengan suaminya ia sama sekali tidak dapat menikmati dan selalu merasa kesakitan. Di sisi lain ia juga tidak mampu berterus terang kepada suaminya mengenai keadaan ini, dan akibatnya hingga memiliki tiga orang anak ia merasa belum dapat mencintai suaminya!

Hargai Terus Fotografi



Seruan di judul tulisan ini kedengarannya sangat berlebihan, padahal tidak demikian adanya. Pasalnya, dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak ada yang kekal. Suatu saat nanti, kita pasti ditinggalkan orang yang paling kita cintai. Kenangan indah bersama orang yang kita cintai itu pastilah membekas. Apalagi jika kita masih menyimpan foto dirinya semasa hidup. Di sinilah terasa betapa foto itu amat berarti serta berharga. Foto seolah sebagai media untuk "bertemu" dengan yang telah tiada itu. Karenanya, pastikanlah setiap kali menekan tombol rana, Anda telah menciptakan suatu karya tentang sesuatu yang pernah ada di dunia ini.

Sebegitu pentingnya fotografi dalam kehidupan kita sehingga pantaslah kalau kita perlu tahu, minimal faktor-faktor apa saja yang ikut mempengaruhi hasil karya foto itu. Menurut B Darmawan, fotografer profesional, kamera sebagai produk dari teknologi modern merupakan alat komunikasi untuk menyatakan perasaan pribadi. Hebat benar kedengarannya, namun hendaknya disadari bahwa setiap kali menekan tombol rana, kemungkinan besar Anda akan menghasilkan karya besar dalam fotografi. Karya-karya Anda itu mungkin menghasilkan suatu karya besar yang sangat berharga!

FOTOGRAFI DIGITAL


            Fotografi adalah seni visual yang cukup banyak mengalami evolusi baik dari sisi teknologi maupun dari sisi visualitasnya. Pada era digital ini fotografi tidak hanya mengalami evolusi, tetapi juga revolusi yang sangat besar, baik dari sisi teknologi kamera yang digunakan maupun dari sisi pencetakan dan visualisasi.

Kebebasan Baru Seni Visual

Mengapa fotografi digital adalah kebebasan baru?
Karena fotografi digital mampu mengeliminasi semua batasan yang ditemui fotografi analog. Fotografi digital  mampu menghapus batasan penggunaan film. Digital fotografi juga menghilangkan batasan kreasi sang fotografer karena teknologi editing digital memungkinkan fotografer menggabungkan ribuan gambar kedalam satu bentuk baru. Fotografi digital memungkinkan seorang fotografer amatir menghasilkan efek gambar yang selama ini hanya bisa dihasilkan oleh seorang fotografer professional.


JENIS DAN KOMPONEN KAMERA DIGITAL

Jenis Kamera Digital
1.    Kamera Saku ( Point and Shoot Camera )
Seperti pada kamera konvensional, kamera digital model ini juga paling banyak dipakai orang karena kamera ini murah dan mudah pemakaiannya. Kamera ini dirancang untuk mereka yang kurang menyukai control dan pernak – pernik  fotografi lainnya. Ini bukan berarti kamera ini hanya ditujukan bagi meraka yang amatir. Kamera ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang cukup menarik, antara lain:
*) Optical Zoom
*) Digital Zoom
*) Resolusi sampai dengan 3,2 megapiksel
*) Media bidik bisa berupa lensa konvensional, LCD, atau merupakan kombinasi dari dua media tersebut. 

2.    Kamera Digital Semi Profesional
Secara umum kamera digital kelas ini tidak jauh berbeda dengan kamera saku digital, yang membedakan cuma pada standart lensa yang digunakan, yakni lensa 35 mm. lensa ini mirip lensa standart pada kamera SLR analog, namun dengan desain khusus yang disesuaikan dengan karakter kamera digital. Kelebihan lainnya adalah adanya kendali manual dan otomatis pada focus, diafragma dan kecepatan pembukaan lensa. Resolusi kamera kelas ini adalah antara 3,1 MP sampai dengan 5,1 MP.

3.    Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex)
Resolusi terendah yang dimilki kamera digital SLR adalah 5,1 MP, seperti halnya pada kamera SLR analog, kamera digital SLR juga memilki kualitas gambar terbaik karena menggunakan  lensa optic dan system kendali manual. Selain kendali yang diberikan secara manual, kamera ini juga memilki system kendali otomatis yang dibantu oleh mikro prosesor yang cukup canggih. Seperti halnya kamera SLR analog, kamera SLR digital juga menggunakan lensa yang bias dilepas dan diganti dengan lensa berdiameter lebih besar atau lebih kecil sesuai kebutuhan.

Komponen Kamera digital

1.    Lensa
Seperti pada kamera  SLR analog, kamera SLR digital juga mempunyai beragam lensa yang bisa di lepas dan diganti sesuai kebutuhan. Dan macam – macam lensa yang ada pada kamera digital pun sama dengan pada kamera analog:
-          Lensa Standart (50 mm)
-          Lensa Wide (17 – 35 mm)
-          Lensa Tele (70 mm keatas)
-          Lensa Zoom
-          Lensa makro

2.    Perangkat Pembidik
-          Pembidik optik pararel
Pembidik optic pararel ini sama dengan pembidik yang dimilki oleh kamera saku analog. Lensa diletakkan pararel dengan lensa pemindai gambar. Lensa ini mempunyai tingkat akurasi yang rendah karena sebenarnya kedua lensa tersebut tidak saling berhubungan.

-          Pembidik LCD ( Licuid Cristal Display )
Pembidik LCD ini berupa layar monitor kecil di bagian belakang kamera digital. Pembidik ini memilki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembidik optic karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa kamera. Kelemahannya adalah adanya waktu tunda (delay). Waktu tunda ini sering mengganggu saat pengambilan foto untuk keperluan dokumentasi yang memerlukan momen tepat saat pengambilan gambar.
 
-          Pembidik Optik TTL ( Thru The Lens )
Pembidik optic TTL merupakan pembidik yang memilki tingkat akurasi paling tinggi, karena pembidik tipe ini mengambil gambar langsung dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul obyek. Pembidik tipe ini hanya dimilki oleh kamera SLR

3.    Memory Card
Kamera digital ini berbeda dengan kamera konvensional yang pada umumnya menggunakan negative film sebagai media penyimpan foto. Pada kamera digital, foto disimpan dalam kartu memori (Memory card). Hal ini banyak memberikan kemudahan.
1.    jumlah foto yang disimpan dalam kapasitas besar, tergantung kapasitas memori dan resolusi foto yang di pilih
2.    jika ada foto yang tidak diinginkan, foto yang disimpan dalam kartu memori dapat dihapus saat itu juga
3.    foto dalam kartu memory dapat disharing ke media lain seperti PC, laptop, printer bahkan ke sesama pengguna kamera digital lain.
4.    kartu memori yang penuh, setelah di download foto yang tersimpan di dalamnya dapat dihapus kemudian digunakan kembali.
Kapasitas kartu memori dewasa ini tersedia berbagai ragam, seperti 4GB, 8GB, 16 GB bahkan mencapai 32 GB.


Resolusi



Hal terpenting dalam memilih kamera digital adalah resolusi. Resolusi adalah kemampuan kamera digital untuk mendapatkan foto dengan kualitas yang baik. Satuan resolusi yang digunakan oleh kamera digital adalah pixel atau dot. Makin tinggi nilai pixel yang dimiliki oleh kamera, semakin baik pula kualitas photo yang didapat.

Pixel adalah satuan terkecil yang dipakai dalam dunia foto digital. Sekalian pixel atau dot diibaratkan sekumpulan titik yang membentuk suatu warna dalam gambar pada area tertentu. Semakin banyak titik-titik yang terkumpul, semakin padat warna dan tampaklah jelas gambar yang diperoleh pada area tersebut, sehingga titik-titik gambar yang memadati area menjadikan gambar semakin nyaman dipandang karena semakin jelas. Dengan memilih resolusi yang tinggi, berpengaruh pada ukuran File yang didapat pun akan semakin besar.

Jika anda pernah mendengar kata resolusi tinggi, maksudnya adalah pada gambar terdapat banyak pixel. Kamera digital yang digunakan penulis menggunakan dua standart, yaitu mode untuk resolusi tinggi dan mode untuk resolusi rendah