DZIKIR PAGI DAN PETANG
الْحَمْدُ لِلَّهِ
وَحْدَهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ:
“Siapa
yang membacanya (surah Al Ikhlas, surah Al Falaq dan surah An Nas), tiga kali
setiap pagi dan petang maka dicukup-kan baginya dari segala sesuatu “.[3]
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا
اْليَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا
الْيَوْمِ وَشَـرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَسُوْءِ
الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فيِ النَّارِ وَعَذَابٍ فِي
الْقَبْرِ
“Kami telah
memasuki waktu pagi, kerajaan milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada
Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Ya Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan
sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan
sesudahnya. Wahai Tuhan-ku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan
kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di
neraka dan siksaan di kubur“.[4]
(Jika sore hari
kalimat َأصَْبَح diganti أَمْسَى
,
kalimat اْلَيْوِم diganti اَّللْيَلِة)
اللَهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ
نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
“Ya Allah, dengan rahmat dan
pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu
kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan
dengan kehendak-Mu kami mati. Dan
kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk)“.[5]
Pada sore hari
membaca:
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أًصْبَحْنَا وَبِكَ
نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
اللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا
عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا
صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي
فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya
Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau,
Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada
perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang
aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh
karena itu, ampunilah dosaku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa
kecuali Engkau “.
“Siapa
yang membacanya dengan yakin pada sore hari, kemudian dia meninggal, maka dia
akan masuk syurga, demikian juga jika (dibaca) pada pagi hari”.[6]
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ،
أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ،
أَنَّكَ أَنْتَ اللًهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ،
وَأَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ. أَرْبَعَ مَرَّاتٍ
“Ya Allah,
sesungguhnya aku di waktu pagi bersaksi kepada-Mu, malaikat yang memikul
‘Arasy-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, sesungguhnya Engkau adalah
Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada
sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu“.
Dibaca empat
kali di waktu pagi dan petang, jika sore hari diganti menjadi:
اللَّهُمَّ إِنِّي أّمْسَيْتُ
“Siapa yang
membacanya setiap pagi dan petang sebanyak empat kali, Allah bebaskan dirinya
dari api neraka”.[7]
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ
خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau
diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha
Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan
syukur (dari seluruh makhluk-Mu)”.
“Barang
siapa yang membacanya di pagi hari, maka sungguh ia telah bersyukur pada hari
itu. Barang siapa yang membacanya di sore hari, maka ia sungguh telah bersyukur
pada malam itu”.[8]
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، الَّلهُمَّ عَافِني فِي
سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مـِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ (ثَلَاثَ مَرَّاتٍ).
“Ya Allah, selamatkan tubuh-ku (dari
penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari
penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah,
selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya
Allah!, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah)
kecuali Engkau“. Dibaca
tiga kali di waktu pagi dan petang.[9]
حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ
وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Cukup bagiku Allah (sebagai pelindung),
tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia. Kepada-Nya aku bertawakkal dan
Dia adalah Tuhan ‘Arasy yang Agung “.[10]
84. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ: فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي، وَمَالِي،
اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ
بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِيْنِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ
فَوْقِي، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
84.“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon
kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah sesungguhnya
aku mohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan: dalam agamaku, (kehidupan)
duniaku, keluargaku, hartaku. Ya Allah tutuplah auratku (aib dan sesuatu yang
tidak layak di lihat orang lain) dan berilah ketentraman di hatiku. Ya Allah,
peliharalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku
berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak mendapat bahaya dari bawahku“.[11]
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ
وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ
نَفْسِي، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ
سُوْءاً، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
“Ya Allah, Yang
Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Wahai Tuhan Pencipta langit dan
bumi, Tuhan segala sesuatu yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang
berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku,
setan dan bala tentaranya, atau aku menjalankan kejelekan terhadap diriku atau
mendorong orang Islam padanya“.[12]
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ
اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ).
“Dengan nama
Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan
berbahaya. Dialah Yang Maha Mengetahui“. Dibaca tiga kali.[13]
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبـاًّ،
وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيـًّا r (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ)
“Aku rela Allah
sebagai Tuhan-(ku), Islam sebagai agama-(ku) dan Muhammad r sebagai
nabi-(ku)“.
Diucapkan tiga kali.
“Siapa yang
membacanya tiga kali saat pagi dan petang tiga kali, maka Allah pasti akan
meridhainya pada hari kiamat”.[14]
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
“Wahai Yang Maha
Hidup dan Maha Terjaga, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah
segala urusanku dan jangan Engkau limpahkan (semua urusan) terhadap diriku
walau sekejap mata“.[15]
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا
الْيَوْمِ: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ، وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ
“Kami di waktu pagi, sedang kerajaan
milik Allah, Tuhan penguasa alam. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu
agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat) pertolongan, cahaya, berkah, dan
petunjuk di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada
didalamnya dan kejahatan sesudahnya“.[16]
أَصْبَحْنَا عَلىَ فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ
اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ مِلَّةِ
أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
“Diwaktu pagi kami memegang agama Islam,
kalimat ikhlas, agama nabi kita, Muhammad r dan agama ayah
kami, Ibrahim u, yang berdiri
di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik“ [17]
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ (مــائة مرة).
92. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَـرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ
(عَشْرَ مَرَّات أَوْ مَرَّةً وَاحِدَةً عِنْدَ الكَسَل ).
"Dibaca sepuluh kali atau
sekali saja saat malas".[19]
93. لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (مِائَةَ مَرَّةٍ إِذَا أَصْبَحَ).
"Dibaca
seratus kali setiap pagi’. “Siapa yang membacanya setiap hari seratus kali,
maka dia bagaikan memerdekakan sepuluh budak, dan dicatat baginya seratus
kebaikan, dihapus baginya seratus dosa, dan dia terpelihara dari setan hingga
sore dan tidak ada seorangpun yang mendapatkan keutamaan seperti itu, kecuali
seseorang yang mengamalkannya lebih banyak dari itu”. [20]
سُبْحَانَ اللهِ
وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ
كَلِمَاتِهِ (ثَلاَثَ
مَرَّاتٍ إِذَا أَصْبَحَ)
“Maha
Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat
timbangan ‘Arasy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya “.
Dibaca tiga kali.[21]
اللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
(إِذَا أَصْبَحَ).
“Ya
Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezki yang baik
dan amal yang diterima“. Dibaca pagi hari.[22]
اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ (مِائَةَ
مَرَّةٍ فِي اليَوْمِ).
أَعُوْذُ بِكَلِماَتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا
خَلَقَ (ثلاث مرات إذا أمسى).
“Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang
Dia ciptakan“. Dibaca tiga kali pada sore hari.
“Siapa yang membacanya
pada sore hari tiga kali maka dia tidak akan tertimpa demam pada malam itu” .[24]
اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ (عشر مرات).
“Ya
Allah, (sampaikanlah) shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammadr".
Dibaca sepuluh kali.
“Siapa
yang bershalawat kepadaku saat pagi sepuluh kali, dan sore sepuluh kali, maka
dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”.[25]
[3]. H.R; Abu Daud: 4/322, Tirmidzi: 5/567. Lihat Shahih Tirmidzi:
3/182.
[4] . H.R; Muslim:
4/2088.
[5]. Tirmidzi:
5/466. Shahih Tirmidzi: 3/142.
[6]. HR. Bukhari: 7/150.
[7]. HR. Abu Daud:
4/317, Bukhari dalam Al Adabul Mufrad, no. 1201, Nasa’i dalam Amalul yaumi
wallailati, no. 9, Ibnu Sunny, no. 70, sanad Abu Daud dan Nasa’i dihasankan
oleh Syeikh Bin Baaz dalam Tuhfatul Akhyar, hal. 23.
[8]. HR. Abu Dawud:
4/318, Nasa’i dalam ‘amalul yaumi wallailati; no: 7 hal: 137, Ibnu Sunni, no:
41 hal: 23, Ibnu Hibban, dalam Al Mawarid, no: 2361. Syeikh Bin Baz rahimahullah
menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan, lihat Tuhfatul Akhyar, hal:
24.
[9]. H.R; Abu Daud:
4/324, Ahmad: /42, Nasa’i dalam Amalulyaumi Wallailati no. 22, hal. 146, Ibnu
Sunni no. 69, hal. 35, Bukhari dalam Adabul mufrad. Syekh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah
menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyar, hal. 26.
[10]. HR. Ibnu Sunni
dalam kitab ‘Amalul yaumi Wallailati, no. 72, hal. 37, Abu Dawud: 4/321 dan
sanad haditsnya baik.
[11]. HR. Abu Dawud
dan Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah: 2/332
[12]. HR. Tirmidzi
dan Abu Dawud. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/142.
[13]. HR. Abu Dawud
dan Tirmidzi. Lihat Shahih Ibnu Majah: 2/332.
[14]. HR. Ahmad
4/337, Nasa’i dalam Amalulyaumi Wallailati no. 4, Ibnu Sunni no. 68, Abu Dawud:
4/418, Tirmidzi: 5/465. Ibnu Baaz rahimahullah menyatakan hadits ini
hasan dalam Tuhfatul Akhyar.
[15].Riwayat Hakim
yang dishahihkan dan disetujui oleh Dzahabi 1/545. Lihat Shahih Targhib dan
Tarhib: 1/273
[16]. H.R; Abu Dawud
4/322, sanadnya dihasankan oleh Syu’aib dan Abdul Qadir Arna’uth dalam
Tahqiq Zaadulma’aad: 2/273.
[17].HR. Ahmad:
3/406-407, 5/123. Lihat Shahihul Jami; 4/290.
juga diriwayatkan di ‘Amalul yaumi wallailati, no. 34.
[18].H.R;
Ahmad
3/406-407, Ibnu Sunny dalam Amalulyaumi wallailati, no. 34. Lihat Shahih Jami’:
4/209
[19].
HR. Nasa’i
dalam Amalulyaumi wallailati, no. 24. Lihat Shahih Targhib dan Tarhib: 1/272,
Tuhfatul Akhyar oleh Bin Baaz rahimahullah, hal. 44 dan lihat
keutamaannya pada no. 255
[20].
HR. Bukhari: 4/95 dan Muslim: 4/2071.
[21]. HR. Muslim: 4/2090.
[22]. HR. Ibnu Sunny dalam ‘Amalulyaumi wallailati, no. 54, Ibnu
Majah, no. 925. Sanadnya dihasankan oleh Syu’aib dan Abdul Qadir Al Arna’uth
dalam Tahqiq Zaadul Ma’aad: 2/375.
[23]. HR. Bukhari dan Muslim: 4/2075.
[24]. HR. Ahmad: 2/290, Nasa’i dalam ‘Amalulyaumi wallailati, no.
590, Ibnu Sunny, no. 68. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/187, Shahih Ibnu Majah: 2/266
dan Tuhfatul Akhyar, hal. 45.
[25]. Diriwayatkan oleh Thabrani melalaui dua sanad, salah
satunya baik, lihat Majma’uzzawa’id: 10/120 dan Shahih Targhib dan Tarhib:
1/273.