Kenali nama gua ....., gua anak kedua dari lima bersaudara. Saat ini
isteri masih satu, gak boleh nambah lagi. Dan gua bersyukur saat ini
sudah dikaruniai dua orang anak. Anak pertama lahir diluar pernikahan,
ya iyalah kalo lahir dalam pernikahan nanti repot sama tamu undangan.
Pemilu di Indonesia, selalu identik dengan persaingan sengit. Tapi gue jujur, miris sekali banyak kampanye hitam yang menyebar di media sosial kayak Twitter, Facebook, dan Youtube. Misalkan waktu itu gue denger artikel yang bilang kalau Jokowi itu pendukung Israel, oke mungkin aja waktu itu Jokowi mendukung Israel saat tanding sepakbola. No problem kalau itu, lalu gue denger lagi Jokowi anak buah Obama, wah ini udah gak masuk akal. Lalu muncul lagi Jokowi anggota teroris, kenapa gak bilang aja sekalian Jokowi anggota Men in Black, atau anggota Decepticons, atau jangan-jangan Jokowi itu musuhnya Ultraman.
Oke, daripada nanti ribut gua gak ngomong tentang pilpres. Tapi gua bakal ngomongin soal dunia politik di Indonesia. Semua partai politik selalu bilang partai mereka anti-korupsi padahal partai-partai berkuasa adalah partai dengan angka korupsi tertinggi. Sampai-sampai ada partai yang bilang "Partai kami memang korupsi, tapi tak separah partai lain". Sisi positifnya mereka ngaku, tapi sisi negatifnya mereka semua korupsi. Tapi, mau korupsi kecil atau besar sama-sama korupsi donk, betul? Kalau begitu, gua bisa bilang "mama aku selingkuh, tapi cuma sedikit".
Banyak orang ingin jadi politisi, padahal gaji politisi gak begitu besar. Gajinya kecil tapi tunjangannya yang besar, sekitar 50 juta. Bagi gua itu kecil, tapi bagi lu itu gede banget. Gaji 50 juta gak bakal cukup buat beli mobil sport, rumah mewah, atau jet pribadi. Tapi kenapa mereka punya? katanya gak korupsi? Wajarlah mereka tidak mengaku, kalau mengaku mungkin yang digantung di Monas sudah banyak.
Menurut gua, pemerintah kita itu gaya kerjanya kurang realistis. Jakarta banjir dan muncul wacana buat mindahin Ibukota. Lho ada masalah kenapa pindah? Gua ada masalah sama isteri gua, yaudah gua ganti isteri aja. Terus kita tau ada masalah Bank Century, banyak sekali masalahnya. Yaudah kita ganti nama Bank Century jadi Bank Mutiara. Berarti kalau gua punya hutang gede lalu ditagih, "Mas ....., hutang lu udah nunggak, bayar sekarang" lalu gua jawab, "Ohh tidak bisa, nama saya bukan ..... lagi, nama gua ....."
Di Indonesia masalah ekonomi sudah sangat parah. Ada yang terlalu kaya ada yang terlalu miskin. Suatu saat gua bertemu teman gua yang kaya punya anjing. Lu bayangin, tuh anjing harga makanannya aja bisa 800 ribu per bulan. Malah anjing dipakein baju, itu gak berperikeanjingan bro.
Sekian dan terimakasih
Pemilu di Indonesia, selalu identik dengan persaingan sengit. Tapi gue jujur, miris sekali banyak kampanye hitam yang menyebar di media sosial kayak Twitter, Facebook, dan Youtube. Misalkan waktu itu gue denger artikel yang bilang kalau Jokowi itu pendukung Israel, oke mungkin aja waktu itu Jokowi mendukung Israel saat tanding sepakbola. No problem kalau itu, lalu gue denger lagi Jokowi anak buah Obama, wah ini udah gak masuk akal. Lalu muncul lagi Jokowi anggota teroris, kenapa gak bilang aja sekalian Jokowi anggota Men in Black, atau anggota Decepticons, atau jangan-jangan Jokowi itu musuhnya Ultraman.
Oke, daripada nanti ribut gua gak ngomong tentang pilpres. Tapi gua bakal ngomongin soal dunia politik di Indonesia. Semua partai politik selalu bilang partai mereka anti-korupsi padahal partai-partai berkuasa adalah partai dengan angka korupsi tertinggi. Sampai-sampai ada partai yang bilang "Partai kami memang korupsi, tapi tak separah partai lain". Sisi positifnya mereka ngaku, tapi sisi negatifnya mereka semua korupsi. Tapi, mau korupsi kecil atau besar sama-sama korupsi donk, betul? Kalau begitu, gua bisa bilang "mama aku selingkuh, tapi cuma sedikit".
Banyak orang ingin jadi politisi, padahal gaji politisi gak begitu besar. Gajinya kecil tapi tunjangannya yang besar, sekitar 50 juta. Bagi gua itu kecil, tapi bagi lu itu gede banget. Gaji 50 juta gak bakal cukup buat beli mobil sport, rumah mewah, atau jet pribadi. Tapi kenapa mereka punya? katanya gak korupsi? Wajarlah mereka tidak mengaku, kalau mengaku mungkin yang digantung di Monas sudah banyak.
Menurut gua, pemerintah kita itu gaya kerjanya kurang realistis. Jakarta banjir dan muncul wacana buat mindahin Ibukota. Lho ada masalah kenapa pindah? Gua ada masalah sama isteri gua, yaudah gua ganti isteri aja. Terus kita tau ada masalah Bank Century, banyak sekali masalahnya. Yaudah kita ganti nama Bank Century jadi Bank Mutiara. Berarti kalau gua punya hutang gede lalu ditagih, "Mas ....., hutang lu udah nunggak, bayar sekarang" lalu gua jawab, "Ohh tidak bisa, nama saya bukan ..... lagi, nama gua ....."
Di Indonesia masalah ekonomi sudah sangat parah. Ada yang terlalu kaya ada yang terlalu miskin. Suatu saat gua bertemu teman gua yang kaya punya anjing. Lu bayangin, tuh anjing harga makanannya aja bisa 800 ribu per bulan. Malah anjing dipakein baju, itu gak berperikeanjingan bro.
Sekian dan terimakasih