This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday 30 April 2013

Contoh Pengisian Evaluasi Diri Guru untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan



Format 1:  Evaluasi Diri Guru
Nama Sekolah: MI Ta'limul Huda
Nomor Statistik Sekolah: 12345
Alamat: Jl. Pagar Duri 02
 Kecamatan: Adem Ayem
Kabupaten/Kota: Aman Terkendali
Nama Guru: Syukron Ma'mun S.Cam
Tahun Ajaran:2014-2015
Tanggal:25 Juli 2014
A.     Dimensi Tugas Utama/Indikator Kinerja Guru
Evaluasi diri terhadap kompetensi terkait (Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki guru terhadap kompetensi terkait) dalam pelaksanaan tugas utama dan jika ada eviden (bukti) terhadap kekuatan dan kelemahan tersebut
I. Perencanaan Pembelajaran
1.         Kemampuan memformulasikan tujuan  pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik
Saya kesulitan dalam memahami dan menuliskan tujuan pembelajaran yang memperhatikan karakter peserta didik
2.         Kemampuan menyusun  bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhi
Saya belum terbiasa menyusun bahan ajar, selama ini saya menggunakan buku dari penerbit
3.         Kemampuna merencanakan kegiatan pembelajaran yang  efektif
Saya sudah merencakan pembelajaran siswa aktif dan efektif
4.         Pemiilihan  sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran
Saya tidak mengalami kesulitan dalam memilih sumber belajar, sudah menggunakan berbagai sumber belajar/media/alat peraga dll
II. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Yang Aktif Dan Efektif
Kagiatan Pendahuluan

1.         Keterampilan memulai pembelajaran dengan efektif
saya masih merasa kesulitan dalam memilih strategi untuk membangkitlan motivasi siswa. Kadang masih sering tertukar kegiatan apersepsi dengan motivasi
Kegiatan Inti

1.         Penguasaan materi pelajaran
Secara umum saya tidak ada masalah dalam penguasaan materi pelajaran karena secara rutin saya mengakses modul-modul suplemen dari P4TK
2.         Kemampuan menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif
Tidak ada masalah, PAKEM sudah diterapkan, hanya saja saya masih kebingungan dalam menuliskan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam RPP.
3.         Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
Saya sudah menggunakan berbagai sumber belajar/ media termasuk lingkungan sebagai sumber belajar

 

4.         Kemampuan memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
Tidak ada masalah, karena secara situasional saya sering mengganti formasi tempat duduk dan memperhatikan siswa secara individu, sehingga siswa tertib dan aktif mengikuti pembelajaran
5.         Kemampuan  bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
Kadang-kadang saya masih menggunakan bahasa daerah untuk memperjelas pemahaman siswa

 

Kegiatan Penutup

1.         Ketrampilan  mengakhiri pembelajaran dengan efektif
Saya sering lupa  melakukan refleksi dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang karena diakhir pelajaran sering waktunya tidak cukup.
III. Penilaian Pembelajaran
1.         Perancangan  alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
Saya masih kebingunan memilih alat evaluasi yang sesuai dengan materi pembelajaran dan terutama menyusun alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan dalam ranah afektif
2.         Penerapan berbagai strategi dan metode penilaian  untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP
Saya masih kurang menguasai dalam menerapkan metode penilaian, umumnya saya hanya mengambil soal dari buku atau LKS saja
3.         Pemanfaatan  berbagai  hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan  bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya
Saya sudah menggunakan hasil penilaian untuk umpan balik, namun saya masih belum puas
B.     Berbagai hal terkait dengan pelaksanaan tugas utama guru

1.       Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan  mengembangkan kompetensi (tugas utama guru) tersebut.
Secara rutin saya berdiskusi dengan rekan sejawat dan aktif hadir di KKG untuk saling belajar

 

2.       Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan pelaksanaan tugas utama
Setelah belajar sering lupa karena saya tidak rajin mendokumentasikan hasil kegiatan di KKG

 

3.       Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi (tugas utama guru) tersebut
Belum banyak keberhasilan yang saya raih, masih biasa-biasa saja. Prestasi belajar siswa ada yang bagus, namun beberapa masih ada yang kurang
4.       Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi (tugas utama guru)  tersebut.
Saya membutuhkan materi pengembangan penilaian pembelajaran dan pemantapan dalam menyusun RPP yang sesuai dengan standar proses
C.     Kompetensi menghasilkan Publikasi Ilmiah

1.       Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan  mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah
Belum ada
2.       Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah
Belum mencoba dan kebingungan jika ada masalah bertanya kepada siapa
3.       Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk untuk menghasilkan publikasi ilmiah
Belum ada
4.       Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah
Terus belajar walau hasilnya kurang maksimal
D.     Kompetensi menghasilkan Karya Inovatif

1.       Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan  mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan karya inovatif
Saya mengembangakan beberapa alat peraga menggunakan bahan bekas pakai dalam membantu pemahaman siswa
2.       Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan karya inovatif
Kurang dukungan dari sekolah, terutama pendanaan
3.       Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk untuk menghasilkan karya inovatif
Belum ada
4.       Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan  mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan karya inovatif
Saya akan mencoba menuliskan apa yang telah saya kerjakan, kemudian akan saya ajukan untuk PAK
E.      Kompetensi untuk penunjang pelaksanaan pembelajaran berkualitas (TIK, Bahasa Asing, dsb)

1.       Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan  mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas.
Sudah menggunakan TIK
2.       Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas.
LCD di sekolah hanya satu, kadang gentian dengan guru lain, padahal sudah dipersiapkan pembelajaran dengan TIK
3.       Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
Belum ada
4.       Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
Memperdalam program-program TIK untuk pengembangan sumber belajar dan membuat media missal tentanf flash

F.      Kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan (misalnya Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, dsb)

1.       Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan  mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut
Saya guru biasa jadi belum ada
2.       Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut

3.       Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut

4.       Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut

Tanda tangan Guru:



Tanda tangan Kepala Sekolah:

Monday 29 April 2013

Dengan Game Smart Case, Belajar Biologi Jadi Seru!

Pembelajaran IPA-Biologi yang menggunakan bahasa asing (Latin) dan bilingual bagi siswa RSBI menjadi menakutkan bagi banyak siswa. Saya sebagai guru IPA-Biologi juga merasakan adanya kejenuhan siswa belajar di kelas. Siswa menyambut gembira ketika ditawarkan belajar di luar kelas. Akhirnya saya mendapatkan variasi pembelajaran dengan Game Smart Case yang dilaksanakan di luar kelas dan sesuai dengan kecerdasan masing-masing siswa (kinestetik, auditori dan visual).

Pembelajaran dengan Game Smart Case pada materi “Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan” memerlukan persiapan berupa: soal-soal untuk materi prasyarat, nomor undian yang dimasukkan dalam case, Kartu Pintar dan reward. Kartu pintar berisi gambar tentang materi kajian dan soal dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Membuat Lampu Belajar dan Lampu Tidur sendiri

Membuat Lampu Belajar dan Lampu Tidur sendiri



Gambar skema rangkaian listrik

Pelajaran fisika tentang listrik sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, seringkali siswa belum mengerti apa yang dipelajari di sekolah sebenarnya mampu mereka aplikasikan di kehidupan sehari-hari di rumah. Semisal, ketika terdapat lampu kamar padam tidak bisa memperbaiki, panik ketika terjadi korseleting listrik, dan sebagainya. Praktik ini mendekatkan siswa antara belajar fisika dan kehidupan sehari-hari.

Sistem Peredaran Darah Terbuka

Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh.

Sistem Peredaran Darah Terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:

Sistem Pernafasan pada Hewan

Sistem Pernafasan pada Hewan
Sistem pernafasan pada hewan bertujuan melakukan pertukaran gas antara CO2 sisa hasil metabolisme dari dalam tubuh dengan O2 yang berada dilingkungan.
Sistem pernafasan pada hewan memiliki alat atau organ yang bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.

Sistem Pernafasan pada Serangga :
image thumb14 Sistem Pernafasan pada Hewan
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
 
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
 
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2masuk ke trakea. Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan. Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan. Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.

Sistem  Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba
Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku. Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paru-paru buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur.
Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.
 
Sistem  Pernapasan pada Ikan
pernafasan ikan Sistem Pernafasan pada Hewan
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan ronggarongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung. Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang kemudian O2 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh. Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.

Sistem Pernapasan pada Katak
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paru-paru walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Mekanisme pernafasan katak
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.

Sistem Pernapasan pada Reptilia
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paruparu reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif. Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.

Sistem Pernapasan pada Burung
image thumb15 Sistem Pernafasan pada Hewan
Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paruparu burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih). Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paruparu dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal). Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara. Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (O2) di paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paruparu. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.
 
Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut. Burung mengisap udara udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundi-pundi, hawa udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru udara menuju pundi-pundi hawa depan. Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh

SISTEM REPRODUKSI MAHLUK HIDUP

SISTEM REPRODUKSI
Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
Organisme bereproduksi melalui 2 Cara :
  1. Repoduksi aseksual (vegetatit)
    Adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin.
  2. Reproduksi seksual (generatif)
    Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari 2 individu yang berbeda jenis kelamin.
a.Reproduksi Aseksual / Vegetatif
Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama.
Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Fisi
2. Pembentukan spora
3. Pembentukan tunas
4. Fragmentasi
5. Propagasi vegetatif

Rumus sisi miring segitiga dengan MS Excel

Rumus phytagoras merupakan rumus yang berhubungan dengan sisi - sisi pada sebuah segitiga siku - siku. Sebuah segitiga yang memiliki 2 sisi yang bertemu secara tegak lurus dan memiliki sudut 90 derajat.

Sedangkan rumus phytagoras adalah sebagai berikut:
KUADRAT SISI MIRING = JUMLAH KUADRAT SISI SIKU - SIKUNYA
c² = b² + a²
Selain menggunakan rumus diatas, kita juga bisa menggunakan rumus turunan dari rumus phytagoras, yaitu:
c = √b² + a²