This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Wednesday, 24 February 2016

Dampak kehidupan modern

kerja serba mesin,
berjalan berlari menggunakan mesin
manusia tidur berkawan mesin,
makan dan minum dilayani mesin
sungguh mengagumkan tahun duaribu
namun demikian penuh tantangan

penduduk makin banyak,
sawah ladang menyempit
mencari nafkah semakin sulit
tenaga manusia banyak diganti mesin,
pengangguran merajalela

sawah ditanami gedung dan gudang,
hutan ditebang jadi pemukiman
langit suram udara panas
akibat pencemaran

Puisi Tentang Taubat

TAUBAT
(HAMKA)

dihamparan kain yang lusuh
jiwa tertunduk dan bersimpuh
memohon ampun dari yang maha pengampun
atas segala dosa-dosayang mencemari raga yang semakin renta
kami

hanyalah setitik debu yang hina
yang rapuh dan tak lupadari hilaf serta dosatersadar didalam gelisah
setelah begitu jauh melangkah
setelah begitu jauh melangkah
setelah terlalu lama terlena
akan kenikmatan nafsu dunia fatamorgana
mungkinkah kan mengelupas dari tubuh
kotoran-kotoran yang telah mendarah daging menjadi satu
kami tahu..

tubuh yang telah terbalut dosa
takkan bisa disucikan
walau degan seluas samodra
yaalloh
apapun kehendakmu kami ihklas
biarkan air mata ini menetes
bukan karena air mata derita
biarkan air mata ini mengalir
karena air mata bahagia
disisa-sisa ahkir nafas
berilah yang terbaek
kami yakin ENGKAU MAHA segalanya
kan terima taubat kami
sebelum nyawa terlepas dari raga

Thursday, 3 October 2013

Pitutur Maring Estri (Nasehat untuk perempuan)

Lah ta iki pitutur mring èstri, sira iki jumenenging priya, pitutur marang rabiné, kang sareh dipun elus, gwa kaworen nepdu yen angling, dadi nek klèru tampa, kang winuruk iku, wus kocap ing dalem surat, ujar bengis puniku kaworan eblis, ana ngekaké napas.


Inilah nasehat untuk seorang putri, engkau itu sebagai seorang laki-laki, memberi nasehat kepada pasangamu, dengan penuh kesabaran, jangan pernah dengan nada tinggi, dan membuat salah sangka, bagi yang diberi nasehat, telah disebutkan dalam surat (kitab), kata-kata bengis itu dipenuhi iblis, pada setiap tarikan nafas.


Ajak kéré adiku wong kuning, menèk ilang ginawa jajaka, kang kélangan aku dhéwé, ari mas aja guyu, akèh jaka nagara iki, jakané pirang-pirang, ari mas wong ayu, nganggowa guru kang ngarang, esemira predenen.3 ingkang awingit, ywa guyu cukakaan.


Mengajak susah adik ku, kalau sampai sipinang pria, aku sendiri yang merasa kehilangan, adiku yang cantik jangan tertawa, banyak pria di negri ini, yang perjaka banyak sekali, senyummu itu apakah yang disembunyikan, jangan tertawa terbahak-bahak.


Lawan yayi ywa sok metu bengi, lamun rinaha jaluk ngalunga, mungup ati lawang baé, ywa metu dalu-dalu, menèh ilang gina belis, belisé pirang-pirang, ari mas wong ayu, yen surup aja sok dolan, candhuk ala akèh ula lan memedi, gendruwo sawan weliwo.


Dan adikku jangan engkau suka keluar malam, kalaupun siang ingin sekali pergi, sekedar hanya keinginan saja, biar sirna pengaruh iblis, iblisnya banyak sekali, adikku yang cantik, kalau petang jangan suka bermain, tidak baik banyak ular dan memedi, genderuwo dan keburukan.


Ujar ingsun gugunen sayekti, yen tan ngandel takona wong tuwa, yen kokira goroh baé, sayekti ujar ingsun, nguni ana ginawa belis, ujaré wong kang liwat, ginawa mangidul, becik kalamun dèn nutta, sayektiné yèn sira nora nitèni, angrusak raganira.


Kata-kataku didengarkan benar, kalau tidak percaya tanyalah orang tua, kalau engkau mengira aku bohong, sesungguhnya benar kata-kataku, dahulu ada yang dibawa iblis, cerita orang-orang, dibawa ke selatan, (maka) lebih baik jika engkau menurut, sesungguhnya jika engkau tidak teliti, sama dengan merusak tbuhmu sendiri.


Panuwunku mring Hyang Maha Suci, sira iku aja dhemen nongga, gawé camah mring awaké, temahan dadi kumprung, pengung bingung wekasan ngaling, temah ginuya tongga, lamun sira gugu, ujaré wong liwat dalan, saluguné kang darbé catur puniki, mung ngarah bubrahé.


Permohonanku pada Tuhan, engkau itu jangan suka main ke tempat tetangga, itu bikin rendah untukmu, akhirnya nanti jadi bodoh, bodoh bingung akhirnya linglung, menjadi tertawaan tetangga, kalau engkau mau mengikuti, apa nasehat orang banyak, sebenarnya yang punya omongan ini, hanya akan membuat berantakan.


Malah-malah sun kanthi benjing, lamun sira bisa darbé putra, kalamun kakung putrané, sun jenengké semangun, lamun èstri ingsun arani, khatijah jenengira, kaya uga patut, sun tutoken kalung dinar, kinanthilan intené loro sasisih, iku kaul manira.


Malah aku ikuti sampai besuk, jikalau engkau bisa mempunyai putra, kalau putramu laki-laki, aku namakan semangun, kalau putri aku namakan, khatijah namanya, sepertinya juga pantas, aku berikan kalung dinar, dengan inten pada setiap pasangnya, itu janjiku,


Lan maningé pan nedheng sun yayi, lamun sira lulus trisnanira, gung gawé remen saleder, dedalan metu nglurung, asasanjan rahina wengi, lan aywa remen dolan, iku nora patut, temahan dadi kapiran, yèn wong wadon remené sok saba bengi, yekti dadi wong ala.


Dan lagi karena sedang senang aku dinda, kalau cintamu lulus, gemar membuat masalah, senang bermain belakang, bermain ke tetangga siang malam, dan jangan suka main, itu tidaklah pantas, akhirnya bisa tidak terurus, kalau ada wanita suka pergi keluar malam, selayaknya jadi orang nista.


Ing désa kéné ana wong siji, aremen sasanjan mring tangga, ngluruh dalan saben dina, lunga suk mulih surup, mung puniku karyané yayi, lah yayi tinggalana, apa becik iku yèn becik sira tituwa, lamun ora becik aja anglakoni, satemah dadi ala.


Di desa sini ada satu orang, senanngnya main ke tempat tetangga, main belakang setiap hari, pergi pagi pulang petang, hanya itu kerjaannya dinda, makanya dinda jauhilah, kalau memang baik silahkan diikuti, tapi kalo jelek jangan melakukannya, karena akan berakibat buruk.


Wekasané wong kang remen main, kang mlarat tan lawan sugih utang, dèn sengiti mring tanggané, suda piyandelipun, wasanané tan dadi weri, tansah kasurang surang, ngadadadé puniku, sanak kadangé sadaya, samiya éwa andulu yèn demen main, yayi mas yektènana.


Ujung-ujungnya orang yang suka main, yang melarat tidak lain banyak hutang, dibenci oleh tetangga-tetangganya, berkurang wibawanya, akhirnya menjadi pembuat onar, selalu terlunta-lunta, seperti itu keadaannya, anak kerabatnya semua, semua kecewa jika senang main, dinda perhatikanlah.


Ana maneh yayi kang nyanyangit, wong karem marang memadatan, iku dadi cacat gedhé, nèng ulat dadi payus, wekasané katon nyanyengit, yèn nuju sabagiyan, lir wong kenèng ngukum, ing dunya tekèng ngakérat, wekasané wong madat tan dadi sugih, mung seneng sugih utang.


Ada lagi dinda yang membuat benci, orang yang senang dengan madat, itu musibah besar, di muka terlihat pucat, akhirnya membuat orang sebel, jika sedang butuh, ibarat seorang tahanan, di dunia sampai dengan akhirat, pada akhirnya orang yang suka madat tidak pernah kaya, hanya senang berhutang.


Pambekané wong nyeret punika, yen pinuju mendem angedhangkrang, lir trunajaya ambegé, gung gawé sugih umuk, kojahira awarni-warni, ukure katempèlan, pangakuné weruh, iku pan wus kalumrahan, wong madati anganggo pambegkan sisip, lah yayi singgahana.


Nafasnya orang yang suka merokok itu, jika sedang mabuk berat, seperti trunajaya sikapnya, hanya suka pamer, bicaranya ngelantur, hanya sedikit kerasukan, mengakunya bisa melihat, itu sudah menjadi hal yang biasa, orang suka madat menggunakan sikap yang keliru, maka dinda jauhilah.


Yèn pinuju pambagiyan yayi, lunga Sanja sarwi utang-utang, mring sanak-sanak kancané, praptanira ing ngriku, kojahira awarni-warni, ngalem kang darbé wisma, kangmas tuku baut, déné wigya omah-omah, yèn ta kula adarbé omah kadya ki, ngong rabi kongsi papat.


Jika pas sedang kumat dinda, pergi ke tempat tetangga dengan meminta pinjaman, pada anak dan teman-temannya, ya seperti itulah adanya, bicaranya ngawur, senang memuji tuan rumah, kangmas membeli banyak barang, bahkan pandai bikin rumah, kalau saja saya memiliki rumah seperti ini, pasti aku nikah sampai empat kali.

Sumber : alangalangkumitir.wordpress.com

Do'a Alam Semesta, Do'a Untuk Semua

Yâ Rahmân Yâ Rahîm
Dari Timur sampai Barat, dan apapun yang berada di antara keduanya. Dari Selatan sampai Utara, dan apapun yang berada di antara keduanya. Dari bumi sampai langit, dan semua makhluk yang menjadi penghuninya. Dari darat sampai lautan, dan semua makhluk yang mendiaminya. Kasihilah mereka Tuhan, sayangilah mereka, sebagaimana Engkau mengasihi dan menyayangi mereka saat menciptakannya. 

Yâ Mâlik Yâ Quddûs
Untuk saudara-saudaraku yang teraniaya, untuk saudara-saudaraku yang tertindas dan terpinggirkan. Untuk saudarasaudaraku yang merasa paling benar, paling pintar, dan paling tahu segala hal. Lindungilah mereka dalam naungan cinta dan kasih-Mu, sucikanlah hati dan pikiran mereka dengan limpahan anugerah kearifan-Mu.

Yâ Salâm Yâ Mu'min
Untuk saudara-saudaraku yang kebingungan ke mana harus mengarahkan pandangan, ke mana harus menatap keindahan cahaya-Mu. Untuk saudara-saudaraku yang merasa asing di tengah-tengah gelak tawa kesombongan dan kangkuhan. Berilah mereka keselamatan, limpahilah mereka keamanan, dan peluklah mereka dalam kedamaian cinta-Mu. 

Yâ Muhaimin Yâ 'Azîz
Untuk saudara-saudaraku yang telah dirampas kepercayaannya, yang telah dikebiri hak-hak kemanusiaannya. Untuk saudara-saudaraku yang terlalu lama terdiam dalam ketakutan yang mencekam, ketakutan atas kemiskinan, ketakutan atas hilangnya kehormatan. Peliharalah mereka dalam taman keagungan-Mu, sentuhlah mereka dengan sepercik embun kebesaran-Mu. 

Yâ Jabbâr Yâ Mutakabbir
Untuk saudarasaudaraku yang hidup dalam kehinaan pandangan-Mu, terperosok dalam jurang kesesatan yang begitu dalam, dan terpenjara dalam kegelapan ruan kebodohan. Untuk saudara-saudaraku yang masih saja sombong dan angkuh untuk bisa memahami perasaan orang lain. Angkatlah mereka Tuhan, angkatlah mereka, dan letakkanlah di atas bumi pengampunan-Mu. 

Yâ Khâliq Yâ Bâri'u
Untuk saudara-saudaraku yang sibuk dengan kesenangannya sendiri, sibuk dengan nafsunya sendiri, yang senantiasa menari-nari di atas kehinaan dan penderitaan sesamanya. Untuk saudarasaudaraku yang telah gelap mata, yang telah mati nuraninya, yang telah beku hatinya. Siramilah mereka Tuhan, siramilah mereka dengan kesejukan cinta kasih-Mu. 

Yâ Mushawwir Yâ Ghaffâr
Untuk saudara-saudaraku yang terlupa dengan kewajibannya, yang terlena oleh keindahan dunia, yang terpesona oleh kefanaan dirinya. Untuk saudarasaudaraku yang terlalu bangga dengan kapandaiannya, kehormatannya, kedudukannya, maupun kekuasaannya. Ingatkanlah mereka Tuhan, ampunilah mereka, maafkanlah mereka dengan kelembutan kasih sayang-Mu. 

Yâ Qahhâr Yâ Wahhâb
Untuk saudara-saudaraku yang suka mengolok-olok orang, menghina dan mencerca teman maupun saudaranya. Untuk saudara-saudaraku yang bangga jika dapat mempermalukan saudaranya, mengalahkan musuhnya, maupun membenci orang yang telah menyakitinya. Tolonglah mereka Tuhan, ajarilah mereka bagaimana cara untuk tidak membenci sesama.

Tuesday, 28 May 2013

Tentang Pernikahan


Memiliki keturunan (reproduksi) adalah salah satu 'ibadah Khalifatullah yang telah digariskan Allah sebagai bentuk kehidupan yang 'semata-mata hanya untuk menyembah Allah SWT'. Dengan berbagai istilah dan terminologi manusia menyebut tentang pernikahan, yaitu sesuatu yang menunjuk pada aktifitas percampuran dua jenis manusia (laki-laki dan perempuan). Agama samawi yang diturunkan pertama kalinya yaitu melalui Adam AS hingga kepada risalah Rasulullah menjadikan pernikahan adalah suatu 'ibadah yang sunnah. Bahkan Rasulullah bersabda bahwa 'Nikah itu adalah sunnah ku. Maka barang siapa menikah maka ia telah mengikuti Sunnah ku'. Sama halnya seperti Puasa, Pernikahan juga merupakan 'ibadah para rasul dan nabi Allah (Ar-Ra'ad: 38).
Maka sebagai pewaris ajaran para Khalifah Allah di dunia, menikah menjadi suatu hal yang diperhatikan oleh manusia yang akan mengalaminya, dimana dua manusia yang saling berbeda, akan mengikat (bukan diikat) diri dalam suatu pernikahan. Maka pernikahan yang baik adalah pernikahan yang dilakukan dengan ikhlas dan ridha dari keduanya yang melangsungkannya.

Tuesday, 14 May 2013

Cerita mengharukan seorang pemulung

Suatu hari, Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta - Bogor pun geger Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn).
Supriono akan memakamkan si kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di Stasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai sianak adalah korban kejahatan.
Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber.
Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.

Kata Inspiratif

Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernah
berhenti.Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata
telah maju terlalu jauh.
Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!
Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk
meneleponnya segera.
Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang,  maka "besok" akan pergi
begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa  waktu telah meninggalkanmu.

Jangan tunda kirim email ini ke sahabat-sahabat anda..... Atau.... masih
ada hari esok.......

Aku melukismu didalam hati



Aku melukismu didalam hati  
by M@rni@lovemail.com  
                                                                                               
Aku melukismu didalam hati 
bukan semata memindahkan objek dirimu
kedalam kanvas, tapi juga sekaligus
berusaha menampilkannya sealami dan seindah mungkin
sehingga bisa kunikmati dan kurasakan keindahannya
Aku tak rela bila ada yg berusaha masuk
kedalam "dunia" yg selama ini
berusaha aku simpan sendiri
Aku tidak bisa melupakan kamu...

Saturday, 11 May 2013

Keajaiban Air Mata

Siapa bilang menangis tak ada gunanya? Kelamaan menangis memang bisa bikin mata merah dan bengkak. Tapi jangan salah, menangis dan mengeluarkan air mata ternyata bisa jadi obat ajaib yang berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Apa saja?Ada beberapa alasan manusia untuk menangis:
1. Menangis karena kasih sayang & kelembutan hati.
2. Menangis karena rasa takut.
3. Menangis karena cinta.
4. Menangis karena gembira.
5. Menangis karena menghadapi penderitaan.
6. Menangis karena terlalu sedih.
7. Menangis karena terasa hina dan lemah.
8. Menangis untuk mendapat belas kasihan orang.
9. Menangis karena mengikut-ikut orang menangis.
10. Menangis orang munafik – pura-pura menangis.
Dikutip dari Beliefnet, ini dia 7 keajaiban yang bisa Anda dapatkan setelah menangis dan berair mata.

Sunday, 5 May 2013

MAKNA HURUF HANACARAKA



MAKNA HURUF HANACARAKA
·         Ha Hana hurip wening suci – adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
·         Na Nur candra, gaib candra, warsitaning candara – pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
·         Ca Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi – arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
Ra Rasaingsun handulusih – rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
·         Ka Karsaningsun memayuhayuning bawana – hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam
·         Da Dumadining dzat kang tanpa winangenan – menerima hidup apa adanya
·         Ta Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa – mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
·         Sa Sifat ingsun handulu sifatullah – membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
·         Wa Wujud hana tan kena kinira – ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
·         La Lir handaya paseban jati – mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
·         Pa Papan kang tanpa kiblat – Hakekat Allah yang ada disegala arah
·         Dha Dhuwur wekasane endek wiwitane – Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar

Monday, 1 April 2013

Konferensi Luar Biasa (KLB) Negeri Setan

Di Negeri Setan
Telah diselenggarakan rapat paripurna paling penting antar setan di seluruh dunia.
Kini negeri setan tengah dirundung masalah besar!
Semua setan sedang khawatir, karena kini kesadisan dan kekejaman mereka sudah ada yang menandingi, yaitu MANUSIA.
Bahkan sekarang setan pun mulai “ngeri” melihat sikap dan tingkah dari kaum MANUSIA.
Drakula mengadu…
Wahai yang mulia Raja Setan…
Saya adalah setan yang hidup dengan cara menghisap darah manusia.
Namun, sekarang saya sudah tidak dapat menemui lagi darah-darah segar dari mereka MANUSIA!
Bahkan saya pun jijik menghisapnya!
Saya mulai jijik karena darah mereka kini telah sangat amat kotor!
Darah mereka kini telah tercampur oleh narkotika, zat-zat adiktif, jarum-jarum suntik yang mereka lakukan saling bergantian, mereka tidak malu melakukan sex bebas, terlalu banyak minuman-minuman beralkohol yang tercampur oleh darah mereka Yangmulia!
Kini sayapun telah jijik untuk menghisap darah mereka!!
Tuyul pun mengadu…

Rakornas dunia setan

RESAH karena makin meningkatnya penipuan dan ingkar janji manusia terhadap mereka, maka para jin dan mahluk halus penyedia jasa pesugihan se-Indonesia menyelenggarakan rapat koordinasi nasional untuk membahasnya.
Penipuan-penipuan itu umumnya menyangkut pemalsuan tumbal dan sesajen: darah manusia diganti darah kambing atau darah ayam, tumbal bayi menggunakan hasil traficking, penggunaan kemenyan palsu (sebenarnya obat nyamuk bakar), kembang plastik diaku kembang tujuh rupa, ayam potong dihitamkan dengan semir rambut seakan-akan ayam cemani hitam asli, pemalsuan tali pocong dan sebagainya, ditambah penggunaan dukun korup.

Setelah mendengar berbagai laporan di rapat itu, pemimpin sidang rakornas, menukas, “Lho.. kan gampang. Jalankan saja eksekusi sesuai perjanjian pesugihan?!”.
“Tapi, manusia menggunakan ‘pengacara-pengacara’ pinter….”, salah satu mahluk halus menjawab.
“Kan pengacaranya juga manusia, bisa kalian tindaki dengan gampang?”.

Anekdot : Rapat Dunia Setan dan Sekutunya

"kepada semua makhluk yang durhaka kepada Allah --terutama dari golongan gaib-- akan diadakan rapat yang sangat buueeesssaaaarrrr yang akan duhadiri oleh dedengkot iblis dan setan. rapat akan diadakan bla...bla....bla......"

dalam sekejab kurir sukarela langsung menyebar ke seluruh pelosok bumi dan langit. tidak dipungkir akhir-akhir ini dunia setan tengah dirundung masalah yang super duper gawats, dan tidak bisa dibiarkan, hal ini harus segera diatasi, jika tidak mereka akan kehilangan dominasi yang menjadi kebanggaan mereka.

hari dan waktu yang dijadwalkan telah tiba, segenap anak buah mereka telah siap mengikuti jalannya rapat penentu ini, oh ya tak ketinggalan pula pers siap menjadi corong buat kepentingan semua golongan setan ini.

hiihhhhiiihhiiii.....aaauuuuu wwwww..... guk....gukkkk...gggguuukkk... ..gggrrrrrmmmm.... suara-suara yang paling seram menandai datangnya pemimpin tertinggi rapat setan kali ini , "hadirin di harap berdiri....!!" suara di ujung mengajak menghormati pemimpin mereka.

KONFERENSI BESAR IBLIS DAN SETAN

Dalam suatu Konferensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan: “Kita tidak dapat melarang kaum muslim ke masjid”, “Kita tidak dapat melarang mereka membaca Al-Qur’an dan mencari kebenaran”, “Bahkan kita tidak dapat melarang mereka mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalahNya Muhammad”, “Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh.”

“Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid; biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka, TETAPI CURI WAKTU MEREKA, sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah”.
“Inilah yang akan kita lakukan,” kata iblis. “Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!”.

“Bagaimana kami melakukannya?” tanya para hadirin yaitu iblis, syaitan, dan jin. Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka,” Jawab sang iblis “Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG”.

Hakikat nilai nol


Nilai sebuah bahan asal itu tidak selalu sama dengan nilai barang jadi. Ketidak samaan itu akan terus bertambah sesuai dengan kualitas dan cara pembuatannya. Oleh karena itu, kejadiannya pun bisa bermacam-macam. Kadang kita jumpai sebuah barang buatan sama nilainya dengan bahan asalnya. Kadang juga kita temui bahan asal jauh lebih mahal nilainya dari pada barang jadi. Karena boleh saja terjadi sebuah cindera mata yang sangat mahal berasal dari bahan besi. Cindera mata itu boleh jadi sebuah hasil seni kuno yang dapat bernilai jutaan rupiahm walaupun barang itu hanya terbuat dari sebuah besi. Jika barang itu ditawarkan di sebuah pasar pengrajin yang mahir dan berkemampuan seni tinggi cindera mata itu dapat bernilai jutaan rupian. Tapi apabila ditawarkan di pasar besi, maka barang itu tidak bernilai tinggi. Bahkan mungkin tidak akan ada yang mau membelinya, walaupun dijual dengan harga yang sangat murah.
Demikian juga manusia. Manusia diciptakan dari bahan asal tanah sebuah bahan asal yang tidak mempunyai nilai apa-apa. Itulah mengapa dikatakan manusia pada mulanya bernilai -1. Namun, oleh Dzat Pencipta Yang Maha Esa, manusia diciptakan dengan bentuk yang sangat sempurna. Dalam diri manusia, Allah meletakkan banyak sekali penampakan sifat-sifat dan asma-asma-Nya. Allah SWT dengan seni-Nya menciptakan manusia untuk menjadi makhluk tempat berkumpulnya karakteristik semua makhluk-Nya. Sehingga manusia memiliki nilai yang sama, sepadan bahkan tak kalah dengan makhluk yang terbuat dari bahan asal lebih tinggi nilainya seperti Iblis yang dari api dan Malaikat yang dari Nur. Karenanya, manusia dengan Rahmat dan kasih sayang Allah manusia jadi bernilai Nol (0).
Seluruh bagian tubuh manusia menampakkan tanda-tanda kebesaran Allah. Seorang yang beriman akan dapat menangkap dan merasakan hal itu dengan cara bertafakur. Kita ambil contoh saja rambut, walaupun sama-sama rambut, akan tetapi ada rambut kepala, alis, kumis, jenggot, dan bulu-bulu yang ada di tubuh. Walaupun memiliki bahan dasar dan nutrisi makanan yang sama, tetapi panjang, pendek, tempat dan kemampuan tumbuhnya berbeda-beda. Inilah bukti kebesaran dan ke-Esa-an Allah.
Bila kita coba melihat manusia dengan lebih detail lagi, manusia terdiri dari triliyunan sel yang berbagai macam. Mulai dari sel kulit, sel darah, sel tulang, sel otot, dimana sel-sel itu kemudian berkumpul dan membentuk jaringan, mulai dari jaringan kulitm jaringan tulang, jaringan otot, jaringan syaraf, dsb.

Hakikat Nilai Manusia Nol

Marah - Tertawa (Ngguyu - Nesu)


Lama  sudah waktu berlalu, tiba-tiba saja aku teringat akan perkataan Suhu, “Ngguyu-Nesu, nesu-ngguyu.” Dengan bahasa lain dapat diartikan Marah-tertawa, tertawa marah. Disaat dia marah dia tertawa, disaat tertawa dia marah. Mungkin penafsiranku selama ini masih salah karena “benere santri ijik salah” yaitu dengan menganggap hal itu sebagai salah satu sifat Aulia’.
Namun, kini ku erpikir kembali. Siapa sebenarnya yang dimaksud dengan ‘Dia’?
Siapakah ‘Dia’ sebenarnya? Bagaimana aku bisa melihat-mengenali si’Dia’?
Dia yang tak dapat dilihat – diketahui – dimengerti reaksinya. Apakah Dia marah? Bagaimana Dia tertawa? Bagaimana membedakan ekspresi-reaki antara marah dan tertawa?

Dan mengapa para Aulia’ terlihat memiliki ekspresi marah dan tertawa dalam satu waktu? Mata yang merah penuh amarah namun pandangannya juga memiliki keteduhan yang dapat menenangkan setiap hati yang melihatnya. Aku menyebutnya sebagai “Ekspresi tanpa ekspresi”. Atau malah

Percakapan Dengan Nurani

Mengapa aku lari sejauh apapun tetap tidak tenang ?
--> karena hatimu masih tetap dibawa..

Mengapa aku masih bersedih atas tidak adanya tanggapan atas ketulusanku ?
--> karena kamu belum tulus..

Apakah aku bahagia ?
--> belum ! karena kamu masih bertanya..
Lalu dimana aku harus mencarinya ?
tanyalah kepada orang yang sedang mencari kacamatanya
padahal sudah dipakai..
--> yang dibutuhkan adalah kesadaran bukan pencarian..

Mengapa hidupku begitu menyedihkan ?
--> karena cara yang kaupilih menyedihkan..

Mengapa aku belum sesukses teman-temanku ?
--> apakah teman-temanmu sudah merasa sukses ?

Apakah Tuhan adil ?
--> kamu yang tidak adil kepada Tuhan, karena masih tega bertanya..
mengingat kamu masih hidup,
masih bisa membaca tulisan yang kauketik sendiri
dengan mata yang sehat dan otak yang masih berfungsi..

Kadang-kadang aku kaya orang gila ..
--> lebih baik jadi orang normal yg kadang terlihat gila
daripada orang gila yang kadang terlihat normal..

Aku mau tanya apa lagi ya ?
--> nggak usah tanya lagi,
semua jawabannya sudah ada di sini, di hati..
hanya butuh cermin untuk melihatnya ..

malaikat bersayap hitam itu bernama Iblis

Dahulu kala, ribuan tahun jauh sebelum manusia diciptakan. Setelah Lauhful Mahfudz, bumi, langit, surga, neraka diciptakan. Saat dimana malaikat dan iblis hidup berdampingan, dalam damai. Saat itu  Iblis adalah bagian dari malaikat. Wajahnya amat tampan, sayapnya hitam berkilau, perangainya sangat baik, cerdas, rajin, sopan, juga sangat taat kepada Allah. Selalu beribadah dengan penuh keikhlasan, karena ketaatannya Iblis pun menjadi makhluk kesayangan Allah saat itu. tak hanya Allah saja, para Malaikat di Bumi, Langit, dan Arsh pun amat menyayangi dan menghormatinya. Iblis sangat pandai, dengan kepandaiannya itu tidak menjadikan dirinya sombong, dan dia tetap rajin belajar di Perpustakaan Langit. Semua malaikat tahu bahwa tak sembarang Malaikat yang diizinkan untuk ikut membaca Kitab Lauhful Mahfudz, Iblis pernah memiliki izin khusus tersebut.
Dalam sebuah kitab disebutkan, karena berbagai keistimewaannya, Allah dan para Malaikat memberinya Laqob (julukan, panggilan kehormatan) sampai tujuh nama yaitu, “Al-Abid”, “Az-Zahid”, “Al-Arif billah”, “Al-Wali”, “At-Taqin”, “Al-Khodim”, “Al-Wira’i” (Ikhlas).  Malaikat di Langit Pertama lebih suka memanggilnya dengan nama “Al-Abid”, yang berarti Hamba Allah. Walaupun semua makhluk pada dasarnya

Anekdot : Setan Masuk Surga

Seperti yang kita semua ketahui, kelak di hari kiamat dimana semua makhuk dari jenis manusia, jin, setan, malaikat, peri, manusia liliput, troll, monster-monster, dsb. Dikumpulkan jadi satu di Padang Mahsyar untuk diadili dan dimintai pertangung jawaban selama mereka hidup di dunia. Pada saat it, para manusia yang banyak berbuat dosa mencoba membela diri dengan menyalahkan para setan.
“Malaikat, bukankah Anda sendiri tahu kalau saya melakkan maksiat ini karena dihasut oleh setan? Harusnya setan yang salah. Karena dia yang mengajak-ajak saya. Kalau tak dihasud setan tentu saya tak akan berbuat maksiat.”
Tentu saja para setan tidak terima. Dengan tertawa menghina mereka menjawab, “Hei! Memang kamu pikir kamu siapa berani menuduhku? Apa kamu pikir kamu pantas untuk aku goda? Maaf! Kalau ibadahmu sudah setaraf Syeh Barseso baru aku mau menggoda dan mengujimu. Tapi tanpa aku hasud pun dirimu sudah jelek sendiri. Bukankah kamu sendiri tahu kalau di bulan Romadhon para setan dikurung di neraka, lalu mengapa kemaksiatan tetap saja berjalan? Lagipula aku menghasud para manusia itu bukan karena memang itu perintah Tuhan. Salah siapa kamu mau mau ku hasud? Aku ajak kamu untuk pergi ke Sunan Kuning, tapi apa ya aku ikut nglonte bersamamu? Malah kamu yang membuatku ingin maksiat. Kamu kalau pada minum anggur, apa ya aku kau ajak minum juga? Nggak kan? Apa aku juga ikut minum? Tidak! Kamu sendiri maksiat merasakan enak kan?”

Wednesday, 13 March 2013

Manajemen organisasi, Sebuah pelajaran dari Sapu Lidi



Dari daun kelapa yang hijau dan kuat dihasilkan batang-batang lidi nan semampai. Mereka di petik dari pelepah kelapa satu persatu, dikerat, dihaluskan dari sisa daun yang menempel menjadi lidi-lidi kokoh dan halus. Lidi-lidi itu disusun rapi menyerupai barisan yang rapat. Batang yang besar ada di atas, batang yang meruncing ada di bawah. Ada yang kekar, namun ada pula yang kurus. Lidi-lidi itu harus diikat menjadi satu kesatuan solid agar dapat menjadi kumpulan lidi yang kuat, berubah bentuk guna menjadi sapu lidi untuk membersihkan sampah-sampah di kebun. 

Untuk memudahkan penyapu, sapu lidi dilengkapi dengan sebatang tongkat yang diselipkan di tengah-tengah kumpulan lidi. Tongkat itu memanjang menyembul keluar memberikan arah bagi sapu lidi kepada daerah yang ingin dibersihkan. Selain sebagai penguat kumpulan lidi, tongkat menjadi tempat bergantung bagi kumpulan lidi agar dapat bertahan dari benturan dan gesekan gerakan menyapu. Caranya dengan mengikat kumpulan lidi dengan ikatan kuat di sekeliling tongkat. Sebuah ikatan yang membuat lidi-lidi memiliki kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan. Maka menyapu kebun luas tidak menjadi masalah, membersihkan sampah berserakan adalah pekerjaan mudah. Menghardik ularpun dapat dilakukan demi menjaga keamanan kebun.
Ketika menyapu ada beberapa lidi yang patah, ada beberapa lidi yang copot dari ikatan. Itu merupakan hal wajar karena pekerjaan menyapu akan mengorbankan beberapa lidi sebagai bukti betapa besarnya tugas untuk menyapu kebun yang luas. 

Tapi kini beberapa lidi berusaha memisahkan diri dari ikatan. Mereka tercerai membentuk kesatuan lidi baru diluar ikatan besar. Walau hanya terdiri dari beberapa lidi, ikatan-ikatan kecil itu mengklaim bahwa merekalah kumpulan lidi yang paling kuat, memiliki kemampuan untuk menggantikan tugas ikatan besar dalam menyapu kebun. Ikatan-ikatan kecil lidi saling bangga terhadap ikatan barunya, mengaku sebagai titisan dari ikatan sapu lidi besar, tetapi merasa bahwa ikatan yang besar dahulu sudah tidak mampu lagi untuk dapat membenahi kebun luas. Mereka mengatakan bahwa menyapu dengan ikatan besar sudah tidak cocok lagi dengan tuntutan zaman dan metode menyapu mutakhir. 

Mengapa harus menempel dalam sebuah ikatan saja, bukankah bebas untuk menjadi ikatan baru? Bukankah pekerjaan menyapu juga dapat dilakukan oleh ikatan-ikatan kecil? Berikan hak bagi para lidi untuk menentukan sikap? Bukankah banyak jalan menuju Roma? Sanggahan seperti itu acap muncul dari ikatan-ikatan kecil baru. 

Karena mereka sudah tercerai menjadi ikatan-ikatan kecil baru, maka pekerjaan menyapu kebun yang luas menjadi kacau tak terkendali. Kebun penuh dengan sampah-sampah menggunung. Daun-daun terus berguguran tanpa disadari untuk dibersihkan. Kebun akan dipenuhi oleh ikatan-ikatan kecil yang sibuk saling menyapu dengan arah tak menentu. Sementara tiap ikatan saling menghujat, saling menghina ikatan lain, memfitnah lidi lain agar bergabung dalam ikatan barunya. Jika ada lidi yang mengingatkan mereka untuk tidak menjadi ikatan baru, lidi itu akan dicap sebagai lidi liar, lidi yang sesat karena tidak memakai cara terkini dalam menyapu kebun. Padahal ingatan itu bukan untuk menjatuhkan ikatan-ikatan kecil, tetapi mengajak kembali bergabung untuk melakukan pekerjaan dasar besar untuk menyapu kebun yang luasnya tidak mungkin dibersihkan oleh ikatan-ikatan kecil.

“Wahai para lidi! Marilah kita kembali bersatu dalam sebuah ikatan semula. Marilah kita jalankan metode menyapu yang awal. Marilah kita saling berpegang pada tongkat yang satu. Jangan terpecah-pecah, karena berapapun kekarnya kalian, tidak akan dapat menyelesaikan tugas yang berat ini jika bekerja dengan cara sendiri-sendiri. Bukankah kita berasal dari pohon yang sama? Bukankah kita diberikan tugas yang sama? Mengapa sekarang kita berpisah hanya karena kebanggaan dan kesombongan ikatan? Ayo kita bergabung untuk menyelesaikan tugas besar yang utama. Kita akan menghadapi segunung daun pepaya kering, bertumpuk pelepah pisang busuk, beribu kecoa liar. Tanpa adanya kesamaan dan kesatuan, kita tidak akan kuat menghadapi berbagai tantangan…” Begitulah seruan lidi-lidi yang masih memiliki semangat integral untuk menyatukan kembali perpecahan yang terjadi. 

Walau lidi-lidi adalah batangan kuat dan elok, tetapi jika tidak bersatu, maka itu hanya akan menghasilkan ikatan-ikatan kecil baru yang saling bangga dengan ikatannya. Jika demikian, maka fungsi lidi bukan lagi menjadi pembersih kebun luas, bukan lagi sebagai penyapu handal, tetapi hanyalah sebatas kumpulan yang mudah dipatahkan, mudah ditindas oleh lidi lain yang lebih kuat, dan hanya akan menjadi sampah baru dalam kebun yang ingin dibersihkan.