This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, 2 June 2013

Mitologi Lucifer (Fallen Angel) #2

Di Dalam buku berjudul The Dying God, The Hidden History of Western Civilization, Livingstone menunjukkan bahwa kultur sekuler modern itu sebenarnya merupakan sebuah produk dari tradisi penyemnah Setan yang dapat ditelusuri kembali yang sampai jauh ke masa Babilonia kuno melalui jalur Freemason, Rosicrucian, Templar, Plato dan para pengikut Cabal (persekongkolan politik rahasia).
Pada dasarnya tradisi ini mengadopsi Lucifer atau Setan sebagai simbol pemberontakan umat manusia melawan terhadap Tuhan, dan sebagai akibat pemberontakan itu, kemudian mereka mengabadikan alasan-alasan manusia akan selera dan keinginannya yang dijadikan sebagai patokan penting nilai kebaikan dan kebenaran.

Kasta Dalam Dunia Vampire


Legenda Vampire boleh dibilang sama tuanya dengan kebudayaan manusia itu sendiri. Kita sendiri lebih mengenal makhluk ini dari film-film Holywood. Tapi apakah sahabat Andromeda tau Jika vampire juga mempunyai kasta dan tingkatan ? Berikut Ulasannya :


 1.Vampire Origin
Vampire keturunan darah murni. Vampire jenis ini adalah vampire yang terlahir dari pernikahan vampire. ayahnya vampire origin dan ibunya juga vampire origin. Keistimewaan vampire origin adalah kekuatan fisiknya seperti manusia serigala dan yetti. Bedanya, mereka lebih kuat dari manusia serigala, tapi manusia serigala memiliki indera dan kecepatan yang melebihi vampire origin. Berbeda dengan Yetti, yang lebih kuat dari origin, tetapi lebih bodoh dan lambat. Pokoknya vampire origin mengandalkan kekuatan fisik untuk mempertahankan diri, Selain itu, vampire origin bisa berjalan-jalan disiang hari. Tapi sebagai konsekuensinya, kekuatan mereka akan turun drastis. Bagi vampire origin, makan dan mengasup nutrisi adalah dua hal yang berbeda. Kalau mereka lapar, cukup dengan memakan roti, daging atau apapun seperti apa yang dimakan oleh manusia. Tapi meskipun mereka makan, Mereka tidak dapat mencerna nutrisi dari makanan tersebut. Mereka hanya bisa mengasup nutrisi dari darah manusia.

Mitologi Lucifer (Fallen Angel) #1

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah terang itu dari gelap. Dan terang itu adalah Lucifer, yang namanya berarti pembawa terang, sehingga dia juga dinamai dengan nama siang. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

Itulah kisah asal mula Lucifer yang diciptakan Allah pada hari pertama. Makhluk Allah yang diciptakan pada awal mula, diberi tempat yang istimewa untuk menjadi pendamping kegelapan. Sebab pada mulanya adalah gelap gulita dan Allah berada dalam kegelapan yang kosong. Keberadaannya membuat alam semesta ini beraksi, setelah Allah memutuskan untuk menciptakannya. Namun dia tidak selalu bersama-sama dengan Allah. Dan dia bukanlah Allah. Dan ini adalah kata-katanya.

Nama - nama Setan dalam Mitologi Satanisme

A

AZAZEL - digambarkan sebagai sesosok figur Iblis berkepala Kambing/mirip Kambing...disebut juga sebagai Azael, Aziel, dan Asie...Azazel di artikan juga sebagai neraka...berpenampilan fisik sangat mirip dengan baphomet, beberapa orang juga menyamakan Azazel dengan The Beast

AGARES - adalah demon Fallen Angel ke 2 yang di segel oleh King Solomon...berpangkat sebagai pangeran neraka dan menguasai daerah di bagian timur neraka...mempunyai 30 Legion (suku/pasukan) Iblis di bawha perintahnya...beberapa sumber mengatakan berpangkat sebagai Grand Duke (Bangsawan) dan 31 Legions di bawah perintahnya...dapat membuat sapapun yang sedang kabur dapat kembali ato berhenti...dapat menyebabkan gempa bumi dan mengajari bahasa2...dapat menghancurkan martabat/kehidupan seseorang baik secara fisik maupun gaib...di gambarkan sebagai kakek2 yang menaiki buaya dan membawa burung elang ditangannya...

Tuesday, 28 May 2013

Cangkriman : Ilmu Bumi

Saya ingat waktu Sekolah Dasar dulu. Saya sekolah di SD Negeri Jetisharjo I Yogyakarta. Pak Guru menggambar arah mata angin kemudian peta jalan di sekitar sekolah. Lalu kita dibawa keluar gedung, berjalan mengikuti petunjuk dalam peta. Atau dibalik: Kita keluar sekolah, jalan mengikuti pak guru kemudian sekembali ke sekolah, kita membaca peta yang telah digambar pak guru. Kita cari lagi jalan atau gang mana yang tadi kita lalui. Terus terang itulah kali pertama saya kenal “Ilmu Bumi” sebelum mulai menjelajah peta Indonesia dan Dunia dalam atlas maupun dalam perjalanan sesungguhnya.
 
Saya bersyukur bahwa negara tercinta kita ini adalah negara merdeka. Bila tidak, dunia kita ini mungkin amat sepi. Dunia kita yang anak Yogya mungkin hanya sebatas Yogya – Solo saja, seperti diungkapkan dalam tembang “Wilting Klapa” sebagai berikut:
Witing klapa, jawata ing ngarcapada, salugune wong wanita, kula sampun jajah praja ing Ngayogya Surakarta”
Ya, hanya sebatas Yogyakarta sampai Surakarta padahal kita punya Sabang sampai Merauke. 
Intro saya sudah terlalu panjang. Saya hanya ingin menunjukkan satu tembang Pucung. Sepertinya bukan cangkriman, tapi sebenarnya adalah cangkriman tembang yang bersendikan pengenalan aran mata angin. Sayangnya tembang ini amat bersifat lokal sehingga hanya dapat dipahami anak Yogya atau orang yang mengenal kota Yogya dan tahu bahasa Jawa.
Bapak pucung Pasar Mlathi kidul Dhenggung; Kricak lor negara; Pasar Gedhe loring Loji; Menggok ngetan kesasar ning Gondomanan.
Terjemahannya:
Bapak pucung Pasar Mlati di selatan Denggung; Kricak di utara kotaraja; Pasar Gedhe (Beringharjo) di utara loji; Belok ke timur tersesat di Gondomanan
Berarti kita harus tahu Denggung, Pasar Mlati lalu Kampung Kricak. Yang dimaksud “loji” mungkin Gedung Negara yang sekarang ini. Loji adalah gedung-gedung Belanda. Kalau belok ke timur kemudian kita tersesat di Gondomanan pertanyaannya adalah: Dimanakah posisi kita saat melantunkan tembang Pucung ini? Silakan dijawab. 
Tembang ini mungkin sudah jarang di dengar lagi. Wawasannya memang terlalu sempit untuk ukuran sekarang. Tetapi nilai pendidikan untuk mengenal wilayah pada masa itu perlu diapresiasi. Sekarang memang bukan sekedar “ing Ngayogya Surakarta” tetapi “Dari Sabang sampai Merauke ................... itulah Indonesia”
sumber : http://iwanmuljono.blogspot.com

Jenis dan Kaidah Cangkriman : Cangkriman Tembang

CANGKRIMAN TEMBANG

Yang ini agak serius walaupun isinya bisa lucu. Tentusaja harus mengikuti kaidah tembang yang digunakan. Apakah Pucung, Pangkur atau tembang macapat lainnya. Hampir mirip dengan “Cangkriman pepindhan”, ada barang atau keadaan yang harus ditebak. Contohnya tembang Pucung di bawah ini:

Bapak pucung dudu watu dudu gunung; Sangkamu ing sabrang; ngon-ingone sang Bupati; Yen lumaku si pucung lembehan grana

Terjemahannya: Bapak pucung bukan batu bukan gunung (berarti sesuatu yang besar); Asalmu dari seberang (berarti bukan dari tanah Jawa); Piaraan sang Bupati (dipelihara sang Bupati); Kalau berjalan si pucung berlenggang hidung (siapa lagi yang jalannya bergoyang hidung kalau bukan “gajah”)

Bahasa Jawa : Cangkriman

kalau permainan anak yang lain pelan-pelan punah karena kalah bersaing dengan permainan baru, maka “cangkriman” bisa punah karena memang ada diantaranya yang ketinggalan jaman atau tidak bisa dipahami lagi pada masa sekarang. “Cangkriman” sendiri tidak akan punah, “cangkriman” baru tetap banyak bermunculan, khususnya “cangkriman blenderan” atau cangkriman “plesetan”. Obyek “plesetan” memang ibarat sumur yang tak pernah kering airnya. Di bawah ini beberapa contoh cangkriman yang nyaris tidak bisa dipakai lagi pada abad ke 21:
  1. Sega sekepel dirubung tinggi” (Nasi sekepal dikerumuni kutu busuk). Jawabannya adalah “salak” Kulit buah salak memang mirip kerumunan kutu busuk bagi yang pernah melihat kutu busuk. Jaman dulu kutu busuk merajalela khususnya di tempat tidur dan kursi. Sekarang rasanya hampir tidak pernah lagi kita jumpai. Sulitlah anak sekarang walaupun IQ nya tinggi, berimajinasi bahwa salak itu seperti nasi sekepal yang dikerumuni kutu busuk.

Jenis dan Kaidah Cangkriman

Cangkriman” bukanlah sekedar olah tutur yang “waton nyatur” (asal bunyi) karena disamping ada beberapa jenis cangkriman, eksekusinya pun  juga pakai kaidah.
Jadi tidak terlalu gampanglah orang membuat cangkriman. Supaya kita  mampu merakit sebuah  cangkriman termasuk menjawabnya, diperlukan kecerdasan, kreativitas dan wawasan. Ada empat jenis “cangkriman” yaitu “cangkriman wancahan, pepindhan, blenderan dan tembang”

1. CANGKRIMAN WANCAHAN

“Wancahan” dalam bahasa Indonesia adalah singkatan. “Cangkriman wancahan” adalah cangkriman “akronim”. Tapi ada rumusnya, yaitu yang dipakai adalah satu atau dua suku kata terakhir. Bukan suku kata terdepan, tengah, atau campuran. Kita tentu tahu akronim “Gakin dan Maskin”. Yang satu “keluarga miskin” dan satunya “masyarakat miskin”. Mana yang benar menurut tatacara Jawa? Tentusaja “Gakin” karena menggunakan suku kata terakhir dari tiap kata. Beberapa contoh “cangkriman wancahan” antara lain:

Contoh Penggunaan Cangkriman Dalam Kehidupan Sehari - hari

Kira-kira sebulan lalu saya di kantor Cipaganti, Bandung, menunggu keberangkatan travel mau kembali ke Jakarta. Masih cukup waktu jadi saya minum kopi di sebelah. Ada laki-laki setengah umur seperti saya menyapa: “Ijin join ya pak, gak ada tempat lagi”.
“Mangga pak”, lidah sudah terlanjur lebih mudah ngomong “mangga” daripada “silakan”. Bagaimanapun saya tetap ingat Yitna yuwana lena kena walaupun kemudian saya merasa bersalah karena orang ini ternyata orang baik-baik.

“Bapak Jawa ya”, mungkin karena “monggo” saya tadi. “dari mana Pak?”

“Jogja, Pak”, jawab saya pendek.

“Saya juga Jogja. Tapi Jogja kemringet”. Kemringet adalah berkeringat. Maksud bapak adalah dia berasal dari desa di wilayah Jogja, cukup jauh dari Jogja.

Pelajaran Bahasa Jawa : urut-urutané tembang macapat

Aturan macapat:
  • Guru gatra : wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia: bait).
  • Guru wilangan : wilangan wanda (Indonesia: suku kata) saben gatra.
  • Guru lagu : tibané swara wanda ing pungkasan ing saben gatra.
Macapat iki uga sinebut tembang macapat asli, kang umumé dienggo sumrambah ing ngendi-ngendi. Urut-urutané tembang Jawa iku padha karo lelakoning manungsa saka mulai bayi abang nganti tumekaning pati. Mungguh kaya mangkéné urut-urutané tembang kaya kang ing ngisor iki:
  1. Maskumambang. Gambaraké jabang bayi sing isih ono kandhutané ibuné, sing durung kawruhan lanang utawa wadhon, Mas ateges durung weruh lanang utawa wadhon, kumambang ateges uripé ngambang nyang kandhutané ibuné.
  2. Mijil. Ateges wis lair lan jelas priya utawa wanita.
  3. Sinom. Ateges kanoman, minangka kalodhangan sing paling wigati kanggoné wong anom supaya bisa ngangsu kawruh sak akèh-akèhé.