CANGKRIMAN TEMBANG
Yang ini agak serius walaupun isinya bisa lucu. Tentusaja harus mengikuti kaidah tembang yang digunakan. Apakah Pucung, Pangkur atau tembang macapat lainnya. Hampir mirip dengan “Cangkriman pepindhan”, ada barang atau keadaan yang harus ditebak. Contohnya tembang Pucung di bawah ini:
Bapak pucung dudu watu dudu gunung; Sangkamu ing sabrang; ngon-ingone sang Bupati; Yen lumaku si pucung lembehan grana
Terjemahannya: Bapak pucung
bukan batu bukan gunung (berarti sesuatu yang besar); Asalmu dari
seberang (berarti bukan dari tanah Jawa); Piaraan sang Bupati
(dipelihara sang Bupati); Kalau berjalan si pucung berlenggang hidung
(siapa lagi yang jalannya bergoyang hidung kalau bukan “gajah”)