Monday, 1 April 2013

Anekdot : Setan Masuk Surga

Seperti yang kita semua ketahui, kelak di hari kiamat dimana semua makhuk dari jenis manusia, jin, setan, malaikat, peri, manusia liliput, troll, monster-monster, dsb. Dikumpulkan jadi satu di Padang Mahsyar untuk diadili dan dimintai pertangung jawaban selama mereka hidup di dunia. Pada saat it, para manusia yang banyak berbuat dosa mencoba membela diri dengan menyalahkan para setan.
“Malaikat, bukankah Anda sendiri tahu kalau saya melakkan maksiat ini karena dihasut oleh setan? Harusnya setan yang salah. Karena dia yang mengajak-ajak saya. Kalau tak dihasud setan tentu saya tak akan berbuat maksiat.”
Tentu saja para setan tidak terima. Dengan tertawa menghina mereka menjawab, “Hei! Memang kamu pikir kamu siapa berani menuduhku? Apa kamu pikir kamu pantas untuk aku goda? Maaf! Kalau ibadahmu sudah setaraf Syeh Barseso baru aku mau menggoda dan mengujimu. Tapi tanpa aku hasud pun dirimu sudah jelek sendiri. Bukankah kamu sendiri tahu kalau di bulan Romadhon para setan dikurung di neraka, lalu mengapa kemaksiatan tetap saja berjalan? Lagipula aku menghasud para manusia itu bukan karena memang itu perintah Tuhan. Salah siapa kamu mau mau ku hasud? Aku ajak kamu untuk pergi ke Sunan Kuning, tapi apa ya aku ikut nglonte bersamamu? Malah kamu yang membuatku ingin maksiat. Kamu kalau pada minum anggur, apa ya aku kau ajak minum juga? Nggak kan? Apa aku juga ikut minum? Tidak! Kamu sendiri maksiat merasakan enak kan?”
“Iya.”
“ Yang enak kamu kok aku yang dapat susahnya. Masak kamu yang maksiat aku yang masuk neraka? Bukankah aku sudah mengigatkanmu kalau kamu patuh pada Allah, maka kamu akan masuk surga dan sebaliknya kalau kamu patuh padaku maka kamu akan masuk neraka. Bukankah begitu malaikat? Bukankah Anda juga mencatatnya kan Malaikat ?” tanya setan pada Malaikat. Sang Malaikat pun memeriksa kembali catatannya dan berkata, “Iya,.”

Setan pun meneruskan pembelaannya,”Manusia sih enak, dikit-dikit bayaran. Ibadah apa saja dapat pahala. Dikit-dikit pahala. Lha aku? Patuh sama Allah, dah capek-capek gak dapat pahala pula. Siapa sih yang mau ibadah gak dapat pahala? Siapa sih yang mau susah-susah, bangun pagi-pagi, kadang malam gak tidur hanya untuk menggoda manusia? Dan itu semua kulakukan karena aku patuh pada perintah Allah. Kok bisa-bisanya kamu mensalah-salahkan aku? Siapa sih yang mau kerja gak dapat bayaran? Salahmu sendiri maksiat! Yang jelek nafsumu sendiri kok yang kamu salahin aku? Memang dasarnya kamu yang jelek kok menjelek-jelekkan aku!” kata Setan angkuh seraya pergi melenggang dengan puas meninggalkan manusia dan berjalan menuju surga.
Melihat Setan yang hendak menuju surga, Malaikat pun bergegas menyusulnya dan mencegahnya. Seraya berkata, “Lho, bukankah tempat Anda di Neraka? Kok arah Anda kesana? Bukankah itu arah menuju surga?”
Dengan nada mengejek Setan pun menjawab, “Kok bisa? Siapa bilang? Coba Anda pikir kembali wahai Saudaraku Malaikat. Bukankah aku makhluk Allah yang paling Ikhlas? Paling patuh? Paling taat? Ikhls mana jika dibandingkan dengan manusia? Aku sudah tahu kalau aku bakal dimasukkan ke neraka tapi aku tetap beribadah pada Allah. Aku menghasud manusia kan karena aku patuh dan taat pada perintah Allah. Dulu, aku tak mau menyembah pada Adam pun karena aku tak mau menyembah yang lain selain Allah. Karena aku tak ingin menyekutukan Allah pada siapapun. Karena aku tak ingin musryk. Tapi aku kan sudah tobat. Sebelum kiamat aku kan sudah minta maaf pada Adam dan sujud padanya. Bukankah Malaikat juga tahu kalau Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang (Ghofurur Rohim)?”

Sumber : Anekdot setan