Naskah Drama Anak
"Bundaku, Maafkan Aku."
Karin sangat pintar. Ia
berprestasi tinggi dan selalu menjadi juara. Tetapi ia lupa pada ibunya saat
sudah besar, ia menjadi orang yang berhasil. Ia sudah menjadi seorang dokter
sesuai dengan cita-citanya.
Suatu ketika, ia terkena sakit parah, ternyata yang
datang pertama kali adalah ibunya...yang dulu pernah ia sia-siakan. Akankah ia
sadar akan kesalahannya itu? Mari kita saksikan pada drama “BUNDA, MAAFKAN AKU”
Adegan 1
Karin selalu menjadi juara
kelas di sekolahnya.
Mila : “Selamat ya, Rin. Kamu selalu menang!”
Nana : “Kamu hebat deh, Rin! Aku ngiri sama
kamu...”
Karin : “Iya dong. Aku emang hebat. Kalian
berjuang dong biar bisa kayak aku!”
Lila : “Aah...gimana caranya bisa kayak kamu.
Otakmu udah encer gitu!”
Tiba-tiba datanglah Rara,
Tina dan Kaila di tengah-tengah mereka.
Rara : “Eh, Karin. Jangan lupa berterimakasih
kepada ibumu. Jangan seneng-seneng aja!”
Kaila : “Iya, Rin. Jangan sampai kamu melupakan
ibumu.”
Karin : “Untuk apa berterimakasih sama ibu? Aku
berhasil kan karena usahaku sendiri...”
Tina : “Itu ibumu, Rin. Masa kamu nggak
berterimakasih sedikitpun? Apa kamu nggak takut kena laknat Allah?”
Karin : “Udah deh, nggak usah khutbah di sini.
Khutbah itu di masjid. Dan itu juga
dilakukan oleh laki-laki!”
Karin meninggalkan mereka
semua.
Adegan 2
Ibu : “Ibu bangga padamu, Nak. Kamu selalu berprestasi.”
Karin : “Huh! Nggak usah sok perhatian gitu deh,
Bu.
Ibu : “Nak. Kamu ini anak ibu. Ibu pasti selalu bangga dan bahagia
dengan semua prestasimu. Kamu adalah kebanggan ibu.”
Karin berlalu sambil
menggebrak meja. Ia benci kepada ibunya.
Adegan 3
Dua puluh tahun kemudian,
Karin sudah menjadi dokter anak. Ia baru
selesai memeriksa balita bernama Talita.
Mama : “Terimakasih ya, dokter. Kami pamit dulu.”
Talita : “Aku bisa sembuh nggak, dokter Kayin?”
Karin : “Pasti Talita akan sembuh kok. Ibu yang
baik ya menjaganya. Jangan lupa obatnya diminum.”
Mama : “Baik, dok.”
Adegan 4
Para dokter sekerja Karin
begitu panik. Dokter Shinta, Nia, dan Sheryl mengitari Karin yang baru saja
jatuh pingsan.
Shinta : “Ada apa dengan Karin nih?”
Nia : “Kita panggil dokter Reza!”
Sheryl : “Ya. Aku akan memanggilnya sekarang. Kalian
bawa Karin masuk dulu.”
S & N : “Ayo, cepat!”
Adegan 5
Karin tertidur lemas.
Reza : “Lambungnya bermasalah. Untuk sementara ia
harus melakukan perawatan dulu di sini.”
Ibu Karin tiba-tiba
datang.
Ibu : “Apa yang terjadi
denganmu, Nak? Ibu sangat khawatir.”
24 jam ibu menemani Karin
yang selama ini telah menyia-nyiakannya. Teman-temannya sangat kasihan pada
ibunya.
Adegan 6
Karin terbangun dan
mendapati ibunya berada di sampingnya. Ia menagis tergugu tak tahu harus
berbuat apa. Dokter Reza menjelaskan bahwa selama ini yang menungguinya adalah
ibunya. Karin lalu meminta maaf.
Sumber http://isnaenidk.blogspot.com