Berikut adalah salah satu contoh Naskah drama komedi untuk anak, drama perpisahan, drama pementasan, pentas seni
Ku Pinang Kau dengan Biskuit
Pemeran
:
Hari : Anak yatim piatu yang
berjualan biskuit, rendah hati, dan penuh
semangat
Ima : Anak konglomerat yang
suka merendahkan orang lain
Ansyori : Sahabat Hari yang
selalu menyemangati dan menolong Hari
Sofi (Mami) : Ibu Ima yang
suka bicara keras tetapi sangat menyayangi Ima
Alma :
Sahabat Ima yang sedikit menyebalkan tapi baik hati
Indah :
Sahabat Ima yang pemarah dan sedikit dheso
Disebuah perkampungan hiduplah
seorang anak yang baru saja ditinggalkan oleh orang tuanya karena kecelakaan
yang merenggut nyawa orangtuanya. Namanya Hari anak yang baik rendah hati dan
penuh semangat selalu membantu orangtuanya dengan berjualan biskuit. semenjak
kematian orang tua Hari, Ansyori sahabat Hari dari Jakarta datang untuk menghibur
Hari.
Malam hari..
Ansyori : (mengetuk pintu)” selamat malam”
Hari : “Ia ia, tunggu sebentar ga sabaran
banget sih”
Ansyori : “Padahal gue cuma
ngetuk satu kali, malah marah marah nih anak”
Hari : “Eh, Ansyori “(terkejut
lalu menunjuk)
Ansyori : “Eh, Ansyori juga . Eh Hari maksudnya” (menunjuk Hari)
Hari : ” Ah, masuk
masuk”
Ansyori : ” Lo ga nyuruh
gue duduk apa?”
Hari : “Yah, lo kan
biasanya langsung duduk aja”
Ansyori : “Haha Ya deh”
Mereka berbincang tentang kematian orangtua Hari, hingga Hari memutuskan untuk tinggal di Jakarta bersama Ansyori dan berangkat besok pagi. Keesokan pagi, Ansyori sedang bersiap siap untuk berangkat sambil menonton TV “ Kupinangkau dengan
Bismillah “ , sedangkan Hari baru bangun
Ansyori : “Wooy keebo !!
Buruan mandi, ntar ketinggalan kereta lagi”
Hari : “Iye, (sambil
garuk kepala) eh ni pilem bagus juga (sambil melihat
TV)”
Ansyori : “Buruaan. .!!”
Hari berjalan ke kamar mandi,setelah
selesai berkemas mereka segera berangkat ke stasiun dan naik kereta ke Jakarta.
Dirumah Ima, Ima pulang dengan wajah cemberut.
Mami : “Ko ga baca salam?
Pikun ya?”
Ima : “Au ah” (sambil
jalan ke kamar)
Mami : “Ni anak ditanya baik
baik malah jawab marah, Ima kenapa sih?”
(bertanya ke Indah dan
Alma)
Indah : “Emm.. gini Tan,
eem.. lo aja deh yan yang bilang” (sambil berbisik ke Alma)
Alma : “Gini tan, tadi kan Ima lagi ngomong sama Billy, trus mereka berantem kayaknya mereka putus deh”
Mami : “Billy? Ikan bilis maksudnya?”
Indah : “Bukan bilis, tapi
Billy Tan. B – I – L –L – Y” (sambil mengeja)
Mami : “Oh gitu, kasihan
juga . Gimana kalau kita hibur Ima?”
Alma : “Tapi
caranya?”
Indah : “Kita
masuk aja dulu ke kamar”
Beberapa saat kemudian terdengar suara penjual biskuit
kesukaan Ima. Ia pun langsung keluar untuk membeli biskuit sedangkan Hari yang
berprofesi sebagai penjual biskuit dikampung, langsung dagang di sekitar
kontrakan Ansyori
Hari : “Biskuit biskuit, biskuit murah biskuit
enak beli neng beli buk murah murah”
Ima : “Bang bang, bang
biskuit” (dengan irama manja)
Hari : “Ia neng” (sambil
membawa gerobaknya ke arah rumah Ima)
Ima : “Kok
loh sih? Bukan abang yang biasa” (heran dan kaget)
Hari : “Abang yang
mana ya neng? Oh, saya mah orang baru atuh neng”
Ima :
“Orang baru, emm gue beli yang ini deh. Berapa?”
Hari : “8 ribu aja neng”
Ima : “Nih
uangnya, kembaliannya ambil” (ketus)
Hari : “Bukannya uangnya
cukup neng ?” (sambil memandangi wajah Ima yang
cantik jelita)
Ima : “Nah
itu lo tau” (sambil berjalan ke rumah)
Hari : “Uh jantung gue,
deg deg seer kayak es doger”
Ima lalu masuk ke rumah
Mami : “Udah siap beli
biskuit nya?”
Ima : “Udah, tapi Mi
penjualnya beda dari yang biasa. Katanya sih pedagang baru”
Indah :
“Yaudah, ngapain itu dipikirin”
Alma : “Ga
penting juga”
Ima : “Ia
juga yah”
Mami : “Udah sore, kalian
ga pulang?”
Ima : “Ih
Mami mau ngusir mereka?” (marah)
Mami : ”Bukan gitu, ntar
orangtua mereka nyariin”
Indah : “Kar,
Tan kami pulang dulu ya”
Alma :
“Sampai jumpa besok jangan sedih lagi ya , dont miss me”
Mami : “Titi dj ya”
Malamnya Hari curhat sama Ansyori tentang Ima, dia suka pada pandangan pertama kepada Ima.
Hari : “Syor, lo tau ga cewek
manis diblok sebelah?”
Ansyori : “Cewek yang mana? “
Hari : “Itu, cewek yang tinggal di rumah gede warna coklat?
Rumahnya aja bagus apalagi orangnya duuh”
Ansyori : “Oh, itu namanya Ima dia temen sekampus gue” (sambil mengingat) Kenapa?
Hari : “Yah lo, masa ga
ngerti sih?”
Ansyori : “Jangan bilang lo
suka sama dia”
Hari : “Tapi kenyataanya ia tuh”
Ansyori : “Ha? Yakin
lo?”
Hari : “Kenapa? Karena
gue seorang penjual biskuit, ada larangan?” (sedikit membentak)
Ansyori : “Ya ga masalah sih “
Hari : “Lo harus bantuin gue buat deket sama Ima ok? “(seraya
jalan ke kamar untuk tidur)
Ansyori : “Gue ga yakin ini berhasil” (sambil mengikuti Hari)
Hari : “Gue denger (berbalik), mmm.. gimana kalau
gue ikutan aja ke kampus lo ?”
Ansyori : “Ga!!” (marah
dan masuk ke kamar)
Hari bingung dan mengikuti
Dikampus..
Ansyori sedang asik mengobrol dengan Indah dan Alma, mereka sahabatan sejak dari SMA. Sedangkan Ima latihan vocal. Tiba tiba muncul Hari dari kejauhan
Hari : “Hai “(tanpa
rasa bersalah)
Indah dan Alma : “Hai..”
Ansyori : “Lo
ngapain? Ko bisa nyampe disini?” (setengah berbisik)
Alma : “Ini
siapa Beng?”
Ansyori : “Ini temen gua di
kampung, dia baru pindah ke sini namanya Hari. Hari ini Alma dan Indah”
Anya : “Oh gitu, ko
bisa di kampus ini? Kuliah disini juga?”
Hari : “Ga, gue kesini
buat nyari Ima”
Alma : “Ima? Ada
hubungan apa lo sama Ima?”
Hari : “Gue suka sama Ima” (semangat)
Indah : “Gila banget nih orang, langsung bilang suka ckckck”(bergumam)
Ansyori menjelaskan kenapa mereka bisa bertemu dan Hari memaksa Indah dan Alma untuk membantu dia
mendapatkan Ima.
Hari : “Yan, bisa bantu gue kan?” (sok akrab)
Alma : “Emm,
gimana yah?”
Indah : “Iya
aja, daripada Ima frustasi karena
diputusin Billy. Kan ada
penggantinya”
Alma : “Tapi
masa tukang biskuit gini?”
Ansyori : “Plis,
bantuin temen gue ini” (sedikit
memelas)
Indah dan Alma : “Oke lah” (ragu
ragu)
Hari : “yey, makasi temen
temen”
Rencana
telah disusun, ketika Ima lewat Hari menghampiri Ima.
Hari : “Hei, kamu eneng
yang beli biskuit kemaren ya?”
Ima : “Iya, kenapa?”
Hari : “Eh kemarin uang
kamu jatuh , jadi sekarang aku ingin mengembalikannya”
Ima : “Oh,
makasih. Untung yang nemuin orang yang jujur kayak kamu
(didalam hati Ima
bergumam, ternyata
masih ada ya orang baik kayak dia walaupun dia miskin), oh ya nama gue Ima” (mengulurkan
tangan)
Hari : “Nama gue Hari, kamu mau pulangkan? Bareng yuk . .”
Ima : “Ga deh, aku
kalau pulang dijemput mami “
Hari : “Ya udah, sebelum
mami kamu datang bolehkan aku nemenin nunggu”
Ima dan Hari semakin akrab, dan ketika Mami Ima datang
Mami : “Ima, ngapain sih duduk berdua sama dia?” (melihat Hari dengan sinis)
Ima : “Ga
ada salahnya kan Mi? Hari anaknya baik kok”
Mami : “Tapi kan dandanannya kayak gitu, beda banget sama
kamu. Ga pantes (emosi) ayo pulang” (menarik Ima ke mobil)
Ima : “Hari, maaf ya”
Hari : “Iya, ga apa
kok” (tertegun)
Walaupun cinta berat di orang tua ,
tetapi kedekatan Hari dan Ima membuat
mereka makin cinta, namun
hubungan mereka sangat ditentang mami Ima.
Alma : “Tok tok tok” (mengetuk pintu)
Mami : (membuka
pintu) “Ia, eh Alma dan Indah.”
Indah : “Imanya ada kan
Tan?”
Mami : “Ada didalam,
silakan masuk”
Alma :
”Makasih Tan..”
Tiba-tiba Hari datang
Alma : (berbisik ke
Mami) “Tan , kami lagi ngejodohin cowok ini sama Ima”
Indah : “Naaah itu Hari”
Mami : “Apaa ?? Tukang
biskuit ini ??”
Hari :” Eh mami “(nyalamin
Mami)
Mami : (melepaskan
tangan secara paksa)
Hari : “Nih souvenir dari
Arab” (sambil memegang kaleng biskuit)
Mami : “Apaan dari arab
? Warung sebelah aja ada biskuit murahan gini”
Ima : “Eh Harii , udah lama
? Yok capcuuss”
Alma : “Kami pergi dulu Tan”
Indah : “Bye Taan”
Mami : “Eh, Ima kamu ga boleh pergi sama tukang
biskuit itu!!”
Ima : “Yok cepetan kabur”
Hari : “Ga, kita ga boleh
kabur kabur gini. Aku serius sama kamu aku rela kok dimarahin sama
mami kamu. Ini demi cinta
kita”
Ima : “Tapi..”
Mereka pun masuk ke rumah
Mami : “Eh kamu berani ya bawa kabur anak saya”
Hari : “Ga Tante, kami ga mau
kabur. Kami justru akan membuktikan kesungguhan kami”
Mami : “Ga, Mami ga setuju”
Ima : “Tapi aku cinta bang
Hari mi ..”(memegang tangan Hari)
Mami : “Cinta? Ngerti
apaan kalian tentang cinta?”
Alma :
“Kenapa sih Tante tentang hubungan mereka?”
Mami : “Jelaslah, kerjaannya
aja cuma dagang biskuit mana mungkin sama Ima anak
konglomerat kaya..”
Hari :”Baik Tan, saya akan
membuktikan kalau saya pantas dengan Ima” (emosi)
Mami : “Heh, buktiin aja” (sombong)
Hari meninggalkan rumah Ima ia benar benar tersakiti karena kata kata Mami Ima sementara di rumah Ima .
Ima : “Mi, plis terima Hari” (memohon)
Mami : (hanya diam)
Indah :
“Tolong Tan, Tante ga kasian liat Ima”
Alma : ”Hari itu cowok yang baik yang bisa menjaga Ima”
Mami : ”Oke, kalau dia
bisa membuktikan kalau dia bisa membahagiakan Ima”
Keesokan harinya , Hari kembali
berjualan biskuit , ia tak mengenal kata pantang mundur
Hari : “Eh gue punya taktik
baru supaya dagangan gue cepet laku”
Ansyori : “Gimana ?”
Hari pergi berjualan dan Ansyori melihatnya dari kejauhan
Hari : “Biskuit Biskuiit , yok semua beli
biskuit , ayo kita semua makan biskuit” (goyang biskuit)
Ansyori : “Waah ide bagus nih upload
Youtube aah”
Ansyori : (menghampiri Hari) eh Hari , gua cabut dulu yah , eh ide lo boleh juga”
Beberapa minggu kemudian tepatnya
pada pagi hari , banyak orang2 berkumpul di depan kost Ansyori dan Hari . Tiba –
tiba datang panggilan dari berbagai perusahaan biskuit dan mengajaknya untuk
bergabung bersama dia karena melihat video goyang biskuit yang di upload oleh Ansyori. Akhirnya Hari bergabung dengan perusahaan “BaJay” Bakrie Jay .
Alma dan Indah menghampiri kontrakan Hari dan….
Alma : “Ngapain sih Hari?
Kontrakan lo mau dibakar yaa ?”
Hari : “Enak aja lu ,
sekarang gue udah jadi pemilik perusahaan terkenal sejagat desa “BaJay”
Bakrie
Jay”
Indah : “Seriuuss ??”
Hari : “Yaelah ga punya
internet ya ? NDESHO ! “
Alma : “Emm, berarti lo udah
bisa dong ngebuktiin sama Maminya Ima kalau lo itu udah
terkenal”
Indah : “Dan lo bisa dapetin
restunya Mami Ima”
Hari : “Oh ia, kita langsung
ke rumahnya Ima aja yok”
Indah dan Alma sampai dirumah Ima dengan nafas terengah engah
Indah : “Tante tante”
Alma : “Tante udah tau kan kalau pacarnya Ima , Hari udah
terkenal dan punya BaJay”
Mami : ”BaJay?”
Anya : “Iya, itu Bakery Jay. Pemilik Perusahaan
terkenal itu , Tan”
Dihalaman
depan rumah Ima terdengar suara ribut
Hari : “Ima Ima” (berlari
lari)
Ima : “Bang Jay” (menengok
melalui jendela)
Mami : “Itu kenapa sih ribut ribut diluar?”
Ima : “Kita keluar aja Mi (Ima dan mami berjalan ke luar) Ima membuka pintu”
Hari : (berlutut) “Ima, kupinang kau dengan biskuit” (sambil melirik
ke arah Mami Ima)
Mami : “Mami setuju kok”
Ima : “Aaa, makasi Mi” (senyum bahagia)