Sunday 14 April 2013

Belajar Warna dalam Bahasa Inggris untuk Anak PAUD melalui Colour Dance

MEMBACA LABEL MAKANAN SEHAT
Kelas: VI – VIII SD/SMP
 Tujuan:
1.      Melakukan penelitian tentang label makanan sebagai alat analisa untuk menentukan makanan yang dipilih dan kebiasaan makan tiap orang.
2.      Menggunakan kemampuan membaca label makanan untuk memilih jenis makanan yang sehat.

Mata pelajaran terkait:
Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Seni (SBK), Matematika, Biologi (IPA)

Bahan dan materi:
·        Kertas flipchart
·        Spidol
·        Kertas karton ukuran poster (A3)
·        Bahan-bahan untuk membuat poster

Diskusi kelas:
Minta murid untuk membawa bungkus makanan kosong yang memiliki tabel nutrisi (Nutrition Facts). Menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini, diskusikan:
1.      Apakah kalian membaca tabel Fakta Nutrisi sebelum memilih makanan?
2.      Kandungan nutrisi apa saja yang tertera pada bungkus makanan yang telah dibawa (tuliskan pada flipchart dengan menggunakan spidol).
3.      Bagaimana bisa Fakta Nutrisi membantumu menentukan pilihan?
4.      Tuliskan juga pada flipchart pernyataan-pernyataan, seperti ‘diperkaya dengan serat’, atau ‘ bebas lemak trans’, dan lain-lain yang tertera di kemasan.
5.      Apa yang terjadi pada jumlah nutrisi yang akan kamu dapatkan jika kamu makan lebih banyak atau lebih sedikit daripada jumlah yang tertera pada tabel Fakta Nutrisi? (Lihat Tip Mengajar).

6.      Bagaimana kita menggunakan tabel Fakta Nutrisi untuk membantu kita menentukan makanan yang bernutrisi dan mengidentifikasi makanan atau minuman yang tidak sehat yang kandungan kalori, lemak, gula atau garamnya (sodium) terlalu tinggi?

 
Tip mengajar:
Tabel Fakta Nutrisi membantu untuk membandingkan kandungan nutrisi antar berbagai jenis makanan sehingga kita bisa menentukan pilihan dalam mengkonsumsi makanan yang sehat. Kalori dan 13 nutrisi inti semestinya harus selalu tercantum, termasuk lemak (lemak jenuh dan trans), kolesterol, sodium, karbohidrat (serat dan gula), protein, vitamin A, vitamin C, kalsium dan besi. Sementara nutrisi-nutrisi lain boleh juga dicantumkan, namun tidak harus. Informasi yang tertera di tabel Fakta Nutrisi tersebut berdasarkan berat makanan dalam sebuah kemasan yang biasanya tertera di bawah tabel Fakta Nutrisi. Sangat penting untuk membandingkan jumlah yang kita makan dengan jumlah yang tertera pada kemasan.

Sebagai contoh, jika dalam tabel Fakta Nutrisi menyatakan setiap 45 gram makanan yang kita konsumsi mengandung 5 gram lemak, dan jika kita memakan dua kali lebih banyak (90 gram) maka sebenarnya kita juga telah mengkonsumsi 10 gram lemak. Hal yang sama juga terjadi pada kalori, protein, karbohidrat dan semua jenis nutrisi dalam tabel Fakta Nutrisi. % Angka Kecukupan Gizi (AKG) menjelaskan bahwa suatu makanan mengandung sedikit atau banyak nutrisi. Misalnya, sebuah makanan yang menyebutkan memenuhi 5% AKG akan menyediakan lebih sedikit nutrisi dibanding makanan yang menyebutkan 75% AKG. Biasanya, % AKG disebutkan di kemasan (mis. sereal) lengkap dengan takarannya (contoh: dalam ½ mangkok terkandung 2% susu).

Perhatikan juga, di beberapa kemasan makanan tercantum pernyataan-pernyataan seperti, “kaya serat” atau “bebas lemak trans”. Atau ada sebuah pernyataan seperti “Memakan banyak sayuran dan buah akan mengurangi resiko terkena berbagai macam kanker”. Harus diingat, untuk menyebutkan sebuah pernyataan seperti itu jenis makanan yang dimaksud harus spesifik. Dianjurkan supaya konsumen mengurangi konsumsi makanan yang kurang sehat dan mulai mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang termasuk dalam empat kelompok makanan. Selalu bandingkan tabel Fakta Nutrisi yang tercantum di kemasan, dan pilih produk yang mengandung lebih sedikit lemak, lemak jenuh, lemak trans, gula dan sodium. Lihat di Catatan Guru untuk mengetahui lebih jauh mengenai latar belakang informasi lebih lengkap.

4 Kelompok makanan utama adalah:
1.      Sayuran dan Buah-buahan (6 porsi per hari): menyuplai karbohidrat
2.      Serealia (6 porsi per hari): Menyuplai karbohidrat dan beberapa protein (Catatan: beberapa produk yang dipanggang juga menyuplai lemak.)
3.      Susu dan alternatifnya (3-4 porsi per hari): Menyuplai protein dan karbohidrat. Selain itu kelompok ini juga menyuplai lemak (lihat label untuk lebih tepatnya.)
4.      Daging dan sejenisnya (1-2 porsi per hari): Menyuplai protein dan lemak; polong-polongan, kacang dan biji-bijian juga menyuplai karbohidrat.

Aktivitas:
1.      Biarkan murid melakukan studi tentang bagaimana memanfaatkan tabel Nutrisi Makanan dan informasi nutrisi lain di label makanan. Mereka bisa mencarinya di majalah, surat kabar atau internet. Setelah itu ajak murid-murid untuk melihat “Interactive Nutrition Label Quiz’s” yang tersedia di situs www.healthcanada.ca/nutritionlabelling.
2.      Bagi kelas menjadi 4 kelompok dimana tiap kelompok mewakili satu kelompok makanan. Minta tiap kelompok untuk membuat presentasi berupa poster dan mempresentasikannya di depan kelas tentang kandungan nutrisi yang ada dalam kelompok makanan di kelompok mereka. Poster mereka harus menyebutkan tentang bermacam-macam pilihan nutrisi, nutrisi utama yang ada dalam kelompok makanan tersebut dan cara yang efektif sehingga kelompok makanan itu memiliki informasi tentang gizi yang dikandungnya seperti layaknya makanan-makanan yang kurang sehat. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil karyanya, diskusikan apa yang akan terjadi jika mereka sering mengkonsumsi makanan-makanan tidak sehat tersebut. Apa yang akan terjadi jika mereka mengkonsumsi kalori, lemak, gula, serat, vitamin C, vitamin A, besi dan kalsium secara berlebihan atau terlalu sedikit? Bagaimana hal itu akan mempengaruhi kesehatan mereka.

(Catatan: Beberapa makanan bisa saja masuk ke beberapa jenis kelompok makanan utama. Ingatkan murid, bahwa makanan yang tidak mencantumkan nilai gizi, seperti sayur dan buah segar, daging, ayam dan ikan, bisa juga merupakan makanan yang sehat.)

Kegiatan di rumah:
Makanan Pilihan Keluarga Kita
Di rumah: Sudahkah semua murid menyebarkan informasi ke anggota keluarga masing-masing tentang bagaimana membaca label kandungan nutrisi yang tertera di bungkus makanan. Bersama-sama dengan keluarga, mereka bisa membandingkan kandungan gizi dari beberapa jenis makanan yang sama di dapur atau di pasar. Lalu bandingkan pula nilai gizi antara dua jenis makanan yang berbeda, yang terdapat di empat kelompok jenis makanan utama.