MERDEKA.COM. Ketua Dewan Pertimbangan Partai
Hanura, Harry Tanoesoedibjo mengaku akan bekerja keras untuk
memenangkan partai Hati Nurani Rakyat
(Hanura) di Pemilu 2014 mendatang.
Di depan para ketua dewan pimpinan cabang (DPC) partai Hanura Sulawesi Selatan, pemilik MNC Grup ini mengaku akan mengerahkan modal yang dia miliki.
"Saya punya media, MNC, RCTI, Global TV, jalan tol dan tambang batu bara. Untuk bekerja lebih masif, akan melibatkan instrumen yang ada pada saya baik itu perusahaan maupun kekuatan dari diri saya sendiri," kata Hary di Makassar, Selasa (19/3).
Menurut dia, militansinya saat ini tak berbeda dengan dengan saat dia di Partai Nasdem. Bahkan dia mengakui di Hanura ia lebih militan dibanding dulu. Semua itu ia lakukan untuk memenangkan partai Hanura.
"Tujuan kita sama, partai Hanura harus menang," tegasnya.
Sebelum melakukan konsolidasi dengan kader partai Hanura di Sekretariat DPC Hanura Makassar, Hary hadir sebagai pembicara dalam seminar di Universitas Hasanuddin. Kemudian mengikuti bakti sosial yang dilakukan ormas Perindo di Makassar.
Di depan para ketua dewan pimpinan cabang (DPC) partai Hanura Sulawesi Selatan, pemilik MNC Grup ini mengaku akan mengerahkan modal yang dia miliki.
"Saya punya media, MNC, RCTI, Global TV, jalan tol dan tambang batu bara. Untuk bekerja lebih masif, akan melibatkan instrumen yang ada pada saya baik itu perusahaan maupun kekuatan dari diri saya sendiri," kata Hary di Makassar, Selasa (19/3).
Menurut dia, militansinya saat ini tak berbeda dengan dengan saat dia di Partai Nasdem. Bahkan dia mengakui di Hanura ia lebih militan dibanding dulu. Semua itu ia lakukan untuk memenangkan partai Hanura.
"Tujuan kita sama, partai Hanura harus menang," tegasnya.
Sebelum melakukan konsolidasi dengan kader partai Hanura di Sekretariat DPC Hanura Makassar, Hary hadir sebagai pembicara dalam seminar di Universitas Hasanuddin. Kemudian mengikuti bakti sosial yang dilakukan ormas Perindo di Makassar.
Analisis
Kohesi dan Koherensi Wacana
Kohesi Reiterasi (pengulangan)
Reiterasi merupakan cara untuk menciptakan hubungan yang
kohesif.
Repetisi Ulangan
Repetisi atau ulangan merupakan salah satu cara untuk
mempertahankan hubungan kohesif antarkaliamat. Macam-macam ulangan atau
repetisi berdasarkan data pemakaian bahasa Indonesia dalam artikel di atas
seperti berikut.
·
Partai Hanura
·
Hary
·
Saya punya media, MNC, RCTI, Global
TV, jalan tol dan tambang batu bara
·
MERDEKA.COM
·
Ketua Dewan
·
Di Sulawesi
Kohesi Substitusi (penggantian)
Penggantian adalah penyulihan suatu unsur wacana
dengan unsur yang lain yang acuannya tetap sama, dalam hubungan antarbentuk
kata, atau bentuk lain yang lebih besar daripada kata, seperti frasa atau
klausa (Halliday dan Hassan, 1979: 88; Quirk, 1985: 863).
Secara umum, penggantian itu dapat berupa kata ganti
orang, kata ganti tempat, dan kata ganti sesuatu hal.
1. Kata ganti orang merupakan kata yang dapat
menggantikan nama orang atau beberapa orang.
Contoh: Semua itu ia
lakukan untuk memenangkan partai Hanura.
Kohesi Referensi endofora adalah pengacuan satuan satuan
lingual yang terdapat di dalam teks wacana.
Referensi anafora yaitu satuan
lingual yang disebut lebih dahulu atau ada pada kalimat yang lebih dahulu,
mengacu pada kalimat awal atau yang sebelah kiri.
Contoh: Menurut
dia, militansinya saat ini tak berbeda dengan dengan saat dia di Partai Nasdem.
Kata Dia pada kalimat (b) mengacu pada kata Harry.
Pola penunjukkan inilah yang menyebabkan kedua kalimat
tersebut berkaitan secara padu dan saling berhubungan.
Kohesi Referensi
katafora yaitu
satuan lingual yang disebutkan setelahnya, mengacu pada kalimat yang sebelah
kanan.
"Tujuan kita sama, partai Hanura
harus menang," tegasnya.
. Kohesi Piranti Tambahan (Aditif)
Piranti Tambahan berguna untuk menghubungkan bagian
yang bersifat menambahkan informasi dan pada umumnya digunakan untuk
merangkaikan dua proposisi atau lebih. Piranti konjungsi tambahan antara lain: pula,
juga, selanjutnya, dan, di samping itu, tambahan lagi, dan selain itu.
Contoh:
jalan tol dan tambang batu bara.
Kohesi Piranti Misalan atau Contohan
Kohesi Piranti Misalan atau Contohan
Contohan atau misalan itu berfungsi untuk memperjelas
suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat abstrak. Biasanya, kata yang
digunakan adalah contohnya, misalnya, umpanya, dsb.
Contoh:
Kata ganti orang pertama tunggal. Contohnya
hamba, saya, beta, aku, daku, dan sebagainya.
"Saya
punya media, MNC, RCTI, Global TV, jalan tol dan tambang batu bara. Untuk
bekerja lebih masif, akan melibatkan instrumen yang ada pada saya baik itu perusahaan maupun kekuatan
dari diri saya sendiri," kata Hary di Makassar, Selasa (19/3).
Koherensi artikel di atas ialah memberikan
makna kalau Harry mempunyai aset yang banyak di bidang media massa dan
perusahaan ternama yang mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk memilih Presiden. Kekuasaan yang dimiliki Harry
sekarang ini dimanfaatkanya untuk memikat hati masyarakat Indonesia, berusaha
semaksimal mungkin untuk memenangkan Partai Hanura pada Pemilu 2014.