Sunday, 19 May 2013

Syair Pendekar Syair Berdarah

Ketika kata-kata……………
Sudah tidak bisa menjawab tanya……………
Maka bahasa pedanglah yang bicara………………
Bahasa para ksatria……………
Bahwa bumi mununtut sesaji darah manusia……………
Pedang……………
Taring betarakala sedang di amuk murka……………
Amarahnya menelan rembulan jadi gerhana……………
Bumi……………
Gelap pekat menangis air mata merah……………
Gemerlap kilat pedang menusuk dunia……………
Darah mengalir dari ujung pedang kekuasaan……………
Tergelar dari ujung pedang……………
Sebagaimana derita juga tergelar dari ujung yang sama……………

Related Posts:

  • Syair Kehidupan (Arya Dwi Pangga) Jangan ada suara bila syairku sedang bicara Karna suaraku ingin memutar balik cakra dunia Kenapa orang bijak bicara dengan jumawa Tidak ada yang abadi dijagat raya ini, Kecuali ketidak abadian itu sendiri Padahal duka hi… Read More
  • Syair Pendekar Syair Berdarah Ketika kata-kata…………… Sudah tidak bisa menjawab tanya…………… Maka bahasa pedanglah yang bicara……………… Bahasa para ksatria…………… Bahwa bumi mununtut sesaji darah manusia…………… Pedang…………… Taring betarakala sedang di amuk murka…………… Read More
  • SYAIR DUKA PANGERAN KEGELAPAN (Arya Dwipangga) "SYAIR DUKA PANGERAN KEGELAPAN" Oh betara... Sudah sulit kubedakan hidup dan siksa, Stiap nafas dan langkah kurasa drita oh betara.... Buka matamu dan saksikan dritaku, Telah kau kalahkan aku dengan tangan perkasamu oh … Read More
  • TEMPAT MENAHAN AIR MATA TEMPAT MENAHAN AIR MATA (Arya Dwi Pangga) Sementara usia memamah nyawa Kita coba jadi orang-orang riang Terbahak dirumpun lobak sawi Pada kepal nasi dilicin daun pisang Minyak sambal dan butir-butir rimbang Kita santap jerih… Read More
  • Syair Cinta Arya Dwipangga Syair Cinta Arya Dwipangga kepada Nari Ratih bianglala atas kurawanserupa lengkung indahbibir sang rupawan sekuntum cempaka bersilamenawan taman sari mangunturduhai gulita, ingin kubawa semerbakbersama binar chandra kartikab… Read More