Sunday, 19 May 2013

SYAIR DUKA PANGERAN KEGELAPAN (Arya Dwipangga)

"SYAIR DUKA PANGERAN KEGELAPAN"

Oh betara...
Sudah sulit kubedakan hidup dan siksa, Stiap nafas dan langkah kurasa drita
oh betara....
Buka matamu dan saksikan dritaku, Telah kau kalahkan aku dengan tangan perkasamu
oh betara....
Kini mimpi-mimpiku hitam gelap segelap bola mataku
Letih sudah kaki memyusuri lembah tapi perjalanan tidak kunjung usai, Tidak terperih luka, carut marut oleh onak dan duri

oh....
Perih luka ternyata jauh lebih perih jiwa
Gemulung halimun menutup jalan semua jalan, tapi aku tetap ingin pulang
Dewa.....
Kembalikan masa bocahku kedalam jiwa, Jangan peluk akhir perjalananku aku masih punya rindu yang belum pupus dan jemariku belum lagi menyentuh bayang-bayang mimpiku
Jagat Dewa betara
Sejuta kutuk pasu kutadah dengan dada terbuka, Tapi belum juga kau satukan aku dengan anak-anakku
oh....
Hanya rindu yang meratapi dosa-dosa busuk, Satu-satu orok dosaku mengering sudah, Satu-satu bayangan masa datang terasa benderang