Mathis and Jackson (2000),
mengembangkan lima
tahapan dalam proses analisa jabatan yang harus diadakan dengan suatu cara yang
efektif. Lima tahapan
itu nampak dalam gambar 1.1
Gambar 1.1
Tahapan Dalam Proses Analisa Jabatan
|
↓
|
|
|
↓
|
1. Planning the Job Analysis
Sebelum mengumpulkan data
dari para manajer dan karyawan, adalah penting untuk melakukan proses
perencanaan terhadap analisis jabatan. Permasalahan utama dalam perencanaan
analisis pekerjaan adalah menjawab dan mengidentifikasi sasaran dan analisis
pekerjaan itu. Selanjutnya perencana meminta persetujuan dan dukungan dari
manajemen puncak untuk menghindari munculnya keresahan dan resisensi manajerial
dan karyawan.
2. Preparing and Communication the Job Analysis
Pada tahap ini, pegawai
yang akan dilibatkan dalam melakukan analisis pekerjaan dan metode yang akan
digunakan harus diidentifikasi. Apakah mereka yang dilibatkan itu termasuk
kelompok pegawai harian, untuk salah satu divisi, atau seluruh pegawai yang ada
dalam organisasi. Kegiatan lain dalam tahap ini adalah mengkaji dokumentasi
pekerjaan yang ada, baik menyangkut struktur organisasi maupun sumber daya yang
tersedia. Terakhir adalah mengkomunikasikan proses kepada para manajer dan
pegawai untuk menghindari keresahan tadi.
3. Conducting the Job Analysis
Pada tahap ini analisis sudah dapat dilakukan. Berbagai data yang
diperlukan dikumpulkan melalui sebuah angket yang disertai dengan sebuah surat
yang menjelaskan proses dan instruksi untuk pengisian dan mengembalikan angket
analisis pekerjaan itu. Setelah data terkumpul, kegiatan berikutnya adalah
melakukan pemilahan (sortir) menurut kelompok atau unit-unit. Bila perlu untuk mencocokan data perlu
digunakan wawancara atau pertanyaan tambahan.
4. Developing Job Descriptions and Job Specifications
Apabila data yang
dikumpulkan sudah sesuai, maka selanjutnya menyiapkan draft uraian pekerjaan
dan spesifikasi pekerjaan. Begitu draft tersebut rampung diisi, selanjutnya
ditinjau ulang oleh manajer. Setelah selesai ditinjau oleh manajer, uraian
pekerjaan kemudian didistribusikan oelh bagian SDM ke para manajer, supervisor,
dsn pegawai.
5. Maintaining and Updating Job Description and Job
Specification
Begitu uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
telah selesai dan ditinjau ulang oleh semua individu yang sesuai, sebuah system
harus dikembangkan untuk menjaga keakuratannya. Satu cara efekitf untuk
menjamin terjadinya tinjauan ulang yang akurat adalah menggunakan uraian
pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dalam aktivitas SDM lainnya. Misalnya, setiap
kali terjadi kekosongan, uraian dan spesifikasi pekerjaan harus ditinjau ulang
dan direvisi secara tepat sebelum kegiatan perekrutan dan seleksi dimulai