Saturday, 25 May 2013

Pidato Peringatan Isra' Mi'raj (2)

Assalamu’alaikum wr.wb.
 
Alhmadulillahi robbil ‘alamin. Asholatu wassalamu ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du.

Hadirin yang berbahagia. Pada bulan yang penuh berkah ini kita perlu lebih banyak melakukan muhasabatun nafsi atau instrosfeksi diri. Terutama yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sholat kita khususnya dan kualitas ibadah secara keseluruhan.
Karena sudah seharusnya kita selaku kaum muslimin untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan amaliyah serta ibadah kepada Allah SWT. Celakalah orang yang amal hari ini lebih buruk dari hari kemarin, rugilah orang yang amal hari ini sama dengan amal hari kemarin, maka beruntunglah orang yang jika amal hari ini lebih baik dari kemarin.
Karena amal ibadah sholat menjadi tolok ukur dari identitas seseorang muslim, maka segala upaya untuk mendapatkan sholat yang khusyu’, ikhlas dan makbul termasuk rangkaian ibadah. Sedangkan sholat khusyu’, ikhlas dan makbul itu tidak akan pernah terwujud jika tidak ditunjang dengan ilmu. Oleh sebab itu Islam mewajibkan semua muslimin muslimat untuk menuntut ilmu.
طلب العـلـم فــريضة على كل مســــــلـم ومســـــلـمة
Dalam hadits yang lain dikatakan, “Tuntutlah ilmu meskipun sampai di negeri Cina”. Jika kita analisa secara mendalam, mengapa Rasulullah SAW menghubung-hubungkan ilmu dengan Cina ? Ada kepentingan apa ? Sejauh mana pengetahuan beliau tentang Cina ?
Hadirin yang berbahagia.
Umat Islam mulai sadar pada saat perintah sholat mulai diwajibkan. Ternyata banyak sarana dan prasarana pendukung yang menghantarkan pada ibadah sholat yang khusyu’. Karena ibadah sholat mengandung syarat dan rukun. Adapun perkara rukun akan dapat terpenuhi dengan cara menggali ilmu sholat. Sedangkat yang menyangkut masalah syarat akan berhubungan dengan alat dan materi. Logikanya, hadirin... pada saat sholat diwajibkan, maka menutup aurat itu disyaratkan. Menutup aurat itu harus dengan kain, dan pada saat itu sekitar tahun 621 Masehi, satu-satunya negara yang mampu menghasilkan tekstil kain adalah negeri Cina. Itulah sebabnya kenapa Rasulullah SAW menghubungkan kewajiban menuntut ilmu dengan negeri Cina.
Hadirin yang berbahagia.
Bulan Rajab, di mana kita melewatinya dari tahun ke tahun. Dan tidak sekadar melewati, kita selaku kaum muslimin selalu menyambut bulan Rajab ini dengan peringatan-peringatan, pengajian-pengajian yang dikaitkan dengan uraian tentang sholat. Tapi apakah dengan datangnya bulan rajab ini akan selalu lewat begitu saja ? Tentu tidak. Karena yang lebih penting bagi kita adalah merenungi dan memaknai ibadah sholat itu dengan aktifitas hidup kita. Pada saat sholat itu diwajibkan untuk khusyu’ maka dalam melakukan pekerjaan apapun kita harus khusyu’ atau serius atau sungguh-sungguh. Ketika sholat itu disyaratkan untuk bersih dari hadats, maka dalam melakukan apapun itu harus bersih dari kebohongan, tidak korupsi dan saling menzdolimi. Jika seorang buruh tidak korupsi waktu, dan jika si majikan tidak memperlakukan pekerja dengan semena-mena. Demikian pula masih banyak hikmah sholat yang perlu kita telaah secara mendalam. Mari kita aplikasikan makna sholat kita di luar sholat. Semoga kita selalu diberi kekuatan, petunjuk, dan pertolongan dari Alloh SWT, amin.
Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Aqulu qouli hadza astaghfirullohal ‘azdim. Wallohul muwafiq ila aqwamit thoriq.
Wassalamu’alaikum wr.wb.