Sunday, 19 May 2013

Syair Cinta Arya Dwi Pangga


Pelangi muncul diatas kurawan
Warnanya indah bukan buatan
Seorang gadis ternganga keheranan
Rambutnya tergerai jatuh ke pangkuan

Sekuntum cempaka sedang mekar ditaman sari desa Manguntur
Kelopaknya indah tersenyum segar
Kan kupetik cempaka itu untuk kubawa tidur malam nanti

Ku buka daun jendela dan terbayang malam yang indah di hiasi chandra kartika
Di bulan Waisya ini
Sepuluh kali aku melewati pintu rumahmu yang masih rapat terkancing dari dalam
Kapn kubuka
Wahai sang dewi puspa

Pelangi itu muncul lagi
Membuat garis melengkung ke langit tinggi
Daun ilalang diterpa angin gemerisik membangunkan tidurku dari dari mimpi buruk
Di batas tugu yang indah ini ku pahat dengan bermandikan keringat kasih
Kalau kau tatap mega yang berbunga-bunga
Disanalah aku duduk menunggu pintu maafmu terbuka

Pelangi senja mengantarkan burung-burung pulang ke sarangnya
Domba-domba pulang ke kandangnya
Tapi aku hendak kemana
Apa yang kulakukan menjadi tak berharga selama senyummu masih kau sembunyikan di balik keangkuhan hatimu

Nari Ratih.......................!
Kau adalah sebongkah batu karang
Tapi aku adalah angin yang sabar setia
Sampai langit di atas terbelah dua
Aku akan membelai namamu bagaikan bunga

Jika hari telah tidur dipangkuan malam
Kukirim bisikan hatiku ini bersama angin
Biarpun malam pucat kedinginan
Biarpun bintang merintih di langit yang jauh
Aku akan tidur dengan tenang
Sambil memluk senyummu dalam kehangatan mimpiku

Aku berkelana mencari cinta ke desa-desa yang jauh
Akhirnya di candi walandit kupuaskan dahagaku

Related Posts:

  • Syair Berdarah SYAIR AJI KIDUNG PAMUNGKAS ARYA DWIPANGGA Kepalsuan selalu menipu bumi yang lembut dan jujur Topeng-topeng yang semuci suci Selalu laris terjual di pasar-pasar dan di warung-warung Karena terlalu banyak manusia busuk ingi… Read More
  • SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTRINYA SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTRINYA oleh: WS.Rendra Aku tulis sajak ini untuk menghibur hatimu Sementara kau kenangkan encokmu Kenanglah pula masa remaja kita yang gemilang Dan juga masa depan kita yang hampir rampung dan den… Read More
  • SAJAK SEBATANG LISONG SAJAK SEBATANG LISONG Oleh: W.S.Rendra Mengisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya Mendengar 130 juta rakyat Dan dilangit dua tiga cukong mengangkang, Berak diatas kepala mereka Matahari terbit fajar tiba Dan aku meli… Read More
  • KUPANGGIL NAMAMU KUPANGGIL NAMAMU Oleh: W.S.Rendra Sambil menyebrangi sepi Kupanggil namamu Wanitaku..... Apakah kau mendengarku.? Malam yang berkeluh kesah memeluk jiwaku yang payah dan resah, Karna memberontak terhadap rumah memberont… Read More
  • Syair Pendekar Syair Berdarah Ketika kata-kata…………… Sudah tidak bisa menjawab tanya…………… Maka bahasa pedanglah yang bicara……………… Bahasa para ksatria…………… Bahwa bumi mununtut sesaji darah manusia…………… Pedang…………… Taring betarakala sedang di amuk murka…………… Read More